Kalian ingat cerpen yang sebelumnya aku buat mengenai Mulyono dan teman-temannya yang berbuat iseng kepadanya sehingga ia membalaskan dendamnya ke salah satu temannya?
Nah untuk cerpen yang sekarang aku buat itu mengisahkan sedikit kisah mengenai Mulyono dan kedua anak laki-laki Mulyono yang bernama Caesar dan Raka, yaudah langsung saja tanpa berbasa-basi yuk sama-sama kita simak cerpen yang aku buat kali ini!
Pada suatu hari hiduplah seorang anak bernama Mulyono yang hidup dalam keluarga yang miskin setiap hari harus banting tulang agar memenuhi kebutuhan hidup bagi sekeluarga.
Singkat cerita ketika Mulyono telah menyelesaikan kuliahnya, dia pun melanjutkan hidupnya sebagai seorang pengusaha mebel, pelbagai penderitaan telah ia alami sebagai seorang pengusaha mebel seperti pernah ditipu oleh pelanggannya yang membeli barangnya tetapi pelanggan tersebut tidak kunjung datang untuk membayar, namun dibalik segala penderitaannya itu pasti ada sukacita seperti pernah ada satu masa di mana barang-barang buatan Mulyono ini laku di pasaran karena ada orang asing yang terkenal yang membeli barang-barang buatannya tersebut.
Sampai di suatu saat dari hasil pernikahannya dengan seorang perempuan bernama Anna melahirkan anak pertama Mulyono yang ia beri nama Raka yang berasal dari singkatan rajin dan perkasa karena memang Mulyono mengharapkan putra sulungnya ini menjadi pria yang rajin dan perkasa, 5 tahun kemudian anak keduanya pun lahir dan ia beri nama Caesar yang terinspirasi dari nama salah satu kaisar Romawi yang paling dikenal oleh dunia yaitu Julius Caesar.
Namun tanpa terduga setelah ia keluar dari pekerjaannya, ia mulai tertarik untuk masuk politik sehingga pada awal dia memulai karirnya dalam politik itu sebagai seorang anggota sebuah partai besar di negaranya, kian hari namanya semakin melejit hingga ia pada akhirnya berhasil menang pada pemilu tahun 2144 mengalahkan lawannya yang mempunyai latar belakang seorang mantan militer yang dibebastugaskan dari pekerjaannya karena melanggar HAM (Hak Asasi Manusia) dan menjadi seorang presiden, lalu pada pemilu selanjutnya di tahun 2149 ia kembali mencalonkan dirinya sebagai capres dan kembali melawan capres yang di pemilu sebelumnya kalah, tetapi ujungnya malahan Mulyono kembali berhasil menarik simpati warga negaranya untuk memilihnya lagi dan memenangkan pemilu tahun 2149.
Dengan begini ini berarti telah menandakan dia menjabat sebagai presiden selama 2 periode dan periode ke-2 ini merupakan periode terakhirnya, karena memang konstitusi negara tersebut hanya membatasi presiden yang menjabat itu selama 2 periode saja tidak boleh lebih.
Mengingat Mulyono yang sangat amat menyayangi keluarganya, lalu dia pun langsung merencanakan cara agar putra sulungnya bisa menjadi presiden atau setidaknya menjadi wakil presiden pada rezim berikutnya setelah rezimnya supaya bisa melanjutkan program yang telah ia kerjakan selama menjabat sebagai presiden, padahal putra sulungnya itu tidak tertarik di dunia politik dan bahkan mempunyai usaha makanan yang telah ia perjuangkan.
Akan tetapi bapaknya itu malahan ingin dia menjadi seorang presiden ataupun wakil presiden, sungguh bapak yang sangat perhatian dengan keluarganya ya.
Singkat cerita di akhir masa jabatan Mulyono, ia pun langsung melancarkan segala rencananya tersebut. Dengan memulai itu semua melalui menantunya yang merupakan seorang ketua mahkamah konstitusi negara tersebut, jadi menantunya Mulyono tersebut yang kita sebut saja namanya Fulan, ia mengubah aturan pencalonan pilpres yang awalnya itu kalau presiden atau wakil presiden jika mau ikut pemilu maka harus berusia minimal 40 tahun malah diubah menjadi minimal 30 tahun sehingga Raka yang saat itu masih berumur 36 tahun pun dimudahkan untuk bisa mengikuti pemilu tahun 2154 nanti, alhasil setelah kejadian itu Raka pun benaran dipilih oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) negara tersebut untuk menjadi cawapres, namun banyak juga yang masih belum menyadari jika itu adalah akal-akalan busuk Mulyono untuk memuluskan langkahnya terhadap nepotisme dan dinasti politik. Namun pada akhirnya si Fulan pun dibebastugaskan dari pekerjaannya, ya tapi itu semua sudah terlambat.
Raka ternyata dikabarkan menjadi cawapres paslon 02 bersama capresnya yang bernama Wok yang usut punya usut merupakan mantan capres pada pemilu tahun 2144 dan tahun 2149 yang melawan bapaknya dulu, singkat cerita ketika hari pemilu tiba tanpa disangka paslon 02 mengungguli pemilu dengan perolehan suara mencapai 58% dan tentu saja menjadi pemenang pemilu tahun 2154.