Lihat ke Halaman Asli

Blog John Lucman: Ruhut Nilai Tanpa Anas KLB Tetap Lancar

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

img class="size-medium wp-image-112519 aligncenter" title="ruhut sitompul" src="http://stat.ks.kidsklik.com/ci/image/media/300x300/330x260/2013/03/21/f57fdc534d3b930522d9bcbdfbdf41f8.jpg" alt="ruhut sitompul" width="330" height="260" />

em>sumber foto: lintangkerti.blogspot.com

Politisi yang terkenal dengan perdebatannya itu, Ruhut Sitompul menilai bahwa meskipun Anas sedang tak ada Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat masih tetap bisa berjalan dengan lancar.

Kongres Luar Biasa itu sendiri akan digelar di Bali nanti tepatnya di akhir bulan Maret ini dan dipastikan tak akan ada yang namanya perbedaan persepsi antara kader-kader Partai.
Oleh karena itu, ada beberapa loyalis Anas Urbaningrum meminta jika mantan Ketum Partai Demokrat tersebut hadir dalam acara KLB nantinya.
Akan tetapi, Ruhut Sitompul memperkirakan bahwa kedatangan Anas nantinya di KLB akan menimbulkan kesalahfahaman antara sesama kade lainnya malah Ruhut menyarankan bahwa Anas tak usah hadir dalam KLB ini agar semua berjalan dengan lancar.
Anas sendiri terlibat kasus korupsi yang cukup besar dan merugikan uang negara, memang korupsi sekarang ini di Indonesia sulit sekali di hilangkan dan seolah menjadi sebuah tradisi.
Contohnya ada salah satu pengusaha sukses dan terkenal bernama John Lucman yang dituduh melakukan penipuan uang, mendengar berita john lucman tersebut pihak keluarga langsung melayangkan buktinya dan berikut ini adalah bukti itu:

img class="aligncenter size-medium wp-image-112519" title="bukti john lucman" src="http://stat.ks.kidsklik.com/ci/image/media/300x300/853x620/2013/03/19/3fc2a6cf7af496167733c2f04a01165c.jpg" alt="bukti john lucman" width="682" height="496" />

Ya sudah seperti yang saya bilang tadi bahwa Korupsi seolah menjadi tradisi, untuk itulah kita hanya bisa mendoakan agar korupsi di Indonesia segera berkurang dan menghilang meskipun itu sulit pasti tetap bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline