Mutazilah adalah salah satu dari sebagaian aliran teologi Islam, Mutazilah cenderung menggunakan pemikiran yang rasional dalam menjelaskan konsep-konsep ketuhanan dan banyak terpengaruh pemikiran filsafat, biasanya tokoh yang disematkan pada aliran Mutazilah II ini ialah Washil bin Atha serta temannya Amr bin Ubaid dan lain-lain. Adapun doktrin-doktrin Mutazilah sebagai berrikut :
1. At-Tauhid
Ini adalah prinsip utama dalam aliran Mutazilah, menurut aliran ini Tuhan (Allah) harus disucikan dari segala sesuatu yang mengurangi arti kemahaesaan-Nya. Tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai-Nya. Oleh karena itu, hanya Dia-lah yang qadim, apabila ada yang qadim lebih dari satu, telah terjadi ta'addud al-qudama. Untuk menjaga atau memurnikan keesahan Tuhan atau disebut Tanzih. Mutazilah menolak konsep Tuhan memiliki penggambaran fisik, dan Tuhan menurutnya tidak dapat dilihat oleh mata, walaupun diakhirat kelak.
Dia maha melihat, mendengar, menguasai dan sebagaianya. Akan tetapi itu bukan sifat-Nya melainkan dzat-Nya. Menurutnya, sifat adalah sesuatu yang melekat, apabila sifat Tuhan yang qadim, ada dua yang qadim, yaitu dzat dan sifat-Nya. Washil bin Atha mengatakan seperti yang dikutp Asy-Syahrastani "Siapa yang mengatakan sifat yang qadim berarti telah menduakan Tuhan". Ini tidak dapat diterima karena perbuatan syirik.
Mutazilah berpendapat Al-Quran itu baru (diciptakan), Al-Quran adalah manifestasi kalam Tuhan, Al-Quran terdiri atas rangkaian huruf, kata, dan bahasa antara satu mendahului yang lainnya. Doktrin Mutazilah tegas menjelaskan bahwa tidak ada satupun yang dapat menyamai Tuhan.
Baca juga : Pengertian dan Pendalaman tentang Mutazilah
Tuhan tidak serupa dengan makhluk. Mahasuci Tuhan dari penyerupaan dengan yang diciptakan-Nya (menolak antropomorfisme). Mutazilah menggunakan pernyataan Al-Quran dalam Q.S Asy-Syura ayat 11 yang artinya tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia (Allah).
Mutazilah memberikan metode takwil dalam memahami ayat yang secara zahir menggambarkan kejisiman Tuhan, misalnya dalam Al-Quran menyatakan tangan Allah, Mutazilah mentakwil dengan makna kekuasaan, dan dalam konteks lainya diartikan nikmat dan misalnya al-arsy diartikan kekuasaan.
2. Al-Adl
Al-Adl yang memiliki arti Tuhan Maha adil, menunjukan kesempurnaanya sebagai Maha kuasa. Karena ia Maha sempurna, sudah pasti adil. konsep keadilan berkaitan dengan beberapa hal sebagai berikut :