Lihat ke Halaman Asli

Goa Maria

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di lokasi tanah milik Keuskupan Agung Semarang yang terletak di Dusun Besokor, Desa Sidomukti, Kecamatan Weleri, dimulai pada tahun 1987 Rm. T. Widyana, SJ selaku Romo Paroki St. Martinus Weleri bersama dengan umat dari lingkungan St. Yusuf Besokor didampingi beberapa anggota Dewan Paroki berjalan-jalan di tanah perbukitan yang dikelola oleh para Suster AK untuk mencari tempat doa yang hening, teduh, nyaman dan jauh dari keramaian. Dari sini diketemukan sebuah lubang besar di dalam tanah dengan diameter ± 8 s.d. 10 meter beserta lorong yang panjangnya ± 5 meter, tempat ini menurut sumber yang ada dulunya adalah tempat persembunyian buatan Jepang.

Kemudian Rm. T. Widyana, SJ merasa tertarik untuk menjadikan tempat ini sebagai tempat devosi kepada BUNDA MARIA, karena umat dirasa lebih mudah berdoa dengan cara berdevosi kepada Bunda Maria. Alasan yang lain karena memang tempat inilah yang benar-benar hening, teduh, nyaman dan apabila untuk berdoa kita sungguh dapat berkonsentrasi penuh karena pandangan kita terbatas.

Dari sinilah kemudian muncul goa kecil sebagai goa awal, diatas lokasi inilah telah dibangun Goa Maria baru dengan kubah lebih besar, lebar 5 m tinggi 4 m dengan tatanan batuan artificial disekelilingnya menyesuaikan kontur tanah yang nampak sangat mendukung karena terletak paling tinggi di antara hamparan lahan disekitarnya. Goa yang lama menjadi landasan konstruksi yang kokoh untuk menopang struktur goa baru yang dibangun tepat diatasnya.

Sumber air abadi merupakan ciri khas utama bagi tempat ziarah GOA MARIA dan ciri khas itu telah menjadi berkat dan karunia utama bagi GOA BUNDA MARIA RATU di Besokor Weleri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline