Lihat ke Halaman Asli

Minat Literasi dan Ketersediaan Perpustakaan di Indonesia

Diperbarui: 6 Juni 2022   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rendahnya tingkat membaca di Indonesia tampaknya masih menjadi permasalahan dan hambatan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Tidak hanya sistem pendidikan di Indonesia saja, tetapi rendahnya minat membaca dikalangan masyrakat juga menjadi titik fokus tersendiri bagi Indonesia ini. 

Pasalnya hal ini tentunya tidak sebanding dengan adanya ketersediaan perpustakaan di Indonesia. Perpustakaan yang notabene menjadi tempat yang menyediakan berbagaimacam koleksi dan bahan literatur bacaan juga sepi dari pengunjung. Padahal jumlah perpustakaan di Indonesia dapat dikatakan sangat banyak dan cukup memiliki bahan bacaan dan koleksi. 

Seperti yang dinyatakan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando bahwa Indonesia memiliki 164.610 buah perpustakaan yang tersebar di di seluruh Indonesia. 

Angka ini terbilang sangat banyak dan dapat mengantarkan Indonesia berada di peringkat ke dua sebagai negara yang memiliki jumlah perpustakaan terbanyak di Asia setelah india.

Jumlah ketersediaan perpustakaan ini nyatanya tidak sebanding dengan antusiasme dan tingginya minat membaca di Indonesia, baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat secara umum. 

Muhammad Syarif Bando juga mengatakan bahwa hasil dari Kajian Indeks Kegemaran Membaca dari Perpustakaan Nasional pada tahun 2020 menunjukkan bahwa minat baca di Indonesia berada diangka 55,74 atau dinyatakan dalam kategori sedang.

Angka ini tentunya tidak semerta-merta memberikan indikasi bahwa kita sebagai masyarakat Indonesia sudah berada diposisi aman. Sebab dari jumlah ketersediaan perpustakaan di Indonesia yang mencapai 164.610 buah perpustakaan belum sebanding dengan minat baca yang baru sampai pada angka 55,75 saja. 

Hal ini tentunya menimbulkan berbagai pertanyaan di dalam benak kita, mengapa ketersediaan perpustakaan yang banyak tidak sebanding dengan angka minat bacanya?

Rendahnya tingkat minat membaca di Indonesia tentunya dipengaruhi berbagai hal. Berikut adalah alasan mengapa tingkat minat membaca di Indonesia rendah:

  • Kurangnya minat membaca sebab tidak ada budaya membaca yang ditanamkan sejak dini
  • Kurangnya kemampuan membaca yang ada di masyarakat Indonesia. Kemampuan membaca dan angka melek huruf sangat mempengaruhi adanya tingkat minat membaca ini
  • Kusulitan akses menuju perpustakaan. Kendati perpustakaan yang ada di Indonesia cukup banyak tetapi banyak juga yang masih merasa kesulitan untuk mengaksesnya.
  • Tidak adanya sosialisasi mengenai perpustakaan. Dalam hal ini ketidaktahuan pengunjung akan adanya perpustakaan di wilayahnya

Sesungguhnya terdapat berbagai alasan lain yang dapat mengakibatkan pada rendanya minat membaca pada pelajar ataupun masyarakat. Tetapi keempat alasan diatas adalah kemungkinan alasan yang dapat di temukan.

Lantas apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan minat membaca pada pelajar dan masyarakat? Untuk meningkatkan minat membaca pada pelajar dan masyarakat dapat dilakukan dengan menggerakan kegitan membaca yang rutin setiap minggu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline