Lihat ke Halaman Asli

Menanti Hujan

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam gerimis kusembunyikan tangis,mengumpulkan serpihan hati yang berserakan saat kau pergi,rinai ini kuhaarap tak berhenti sampai kukumpulkan serpihan ini

Mentari tak nampak tertutup awan mendung kelam hitam,bagai hati ini yang sedang dihujani kesedihan,tak terasa awan menahan hujan yang kian deras seperti mata ini yang tak kuasa menahan tangis saat kau pergi,dalam dekapan dingin hujan kuberdo'a "Tuhan yakinkan hatinya q masih mencintainya"

Aku  menyukai hujan dia begitu menyejukan tetesannya meredam seribu dendam melarutkan segunung kerinduan sejuta kepenatan dan membasuh semua kepedihan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline