Lihat ke Halaman Asli

Lintang Savitri

Mahasiswa, Terapis

Menelusuri Jalan Pemulihan Diri Melalui Menulis

Diperbarui: 25 Desember 2024   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Mahasiswa Keperawatan Semester 5 dan Dosen Universitas Madani (Foto: Syehsya))

Menulis bukan hanya kegiatan kreatif, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk memahami kehidupan. Bagi para peserta Diklat Menulis: Memetik Hikmah dalam Kisah, yang diadakan pada Minggu, 15 Desember 2024, di Cerita Kita Kopi Bantul, pengalaman ini melampaui sekadar menciptakan narasi. Acara yang diselenggarakan Universitas Madani bersama komunitas Omah Kayu ini menjadi ruang bagi para peserta untuk mengeksplorasi emosi dan menemukan makna baru dalam kehidupan.

Pelatihan menulis dihadiri oleh perempuan-perempuan hebat dengan berbagai kisah dan semangat. Bahkan, ada yang datang dari luar kota untuk mengikuti diklat menulis ini. Semangat mereka untuk berpartisipasi menggambarkan bahwa perempuan adalah sosok yang multitasking, dengan menulis sebagai medium ekspresi dan pemberdayaan. Banyak yang bertanya tentang bagaimana perempuan mengatur waktu, karena mereka tidak hanya mengurus rumah tangga, tetapi juga bekerja, mengasuh anak, dan menyelesaikan berbagai urusan lainnya. Meski demikian, mereka tetap ingin belajar dan mampu menulis, dengan harapan tulisan-tulisan mereka kelak bisa dibaca oleh keturunan mereka, menjadi warisan, serta membantu mereka lebih lega dalam menuangkan apa yang ada dalam pikiran mereka.

Dukungan Akademik dan Praktis

Kegiatan pelatihan ini didampingi oleh dosen Universitas Madani, Ns. Isti Antari, S.Kep., M.Med.Ed., yang memastikan program berjalan sesuai tujuan akademis sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Program ini merupakan bagian dari pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) pada mata kuliah Keperawatan Jiwa dan Keperawatan Keluarga. Kehadiran dosen memberikan bimbingan akademik yang kokoh untuk mahasiswa yang terlibat.

Omah Kayu, sebuah komunitas pemberdayaan perempuan yang aktif di berbagai bidang seperti kewirausahaan dan pendidikan, memainkan peran penting dalam acara ini. Ketua komunitas, Ibu Ana Mawar, menyampaikan, "Tulisan merupakan warisan yang bisa bermanfaat dan menjadi amal jariyah." Pernyataan ini mencerminkan visi besar dari kegiatan yaitu dengan menulis, mereka bisa berbagi pengalaman, memberi inspirasi, dan membangun rasa percaya diri. Menulis adalah medium untuk perempuan agar bisa mengungkapkan diri, berdaya, dan dihargai.

Pada sesi utama yang dipimpin oleh Coach Herry Mardianto, seorang mentor menulis dan editor profesional, para peserta diajak untuk menulis dengan cara yang benar dan jujur. Coach Herry mengingatkan bahwa menulis bukan tentang benar atau salah, tetapi tentang kejujuran. Banyak peserta yang awalnya belum paham tata cara menulis yang baik, seringkali masih menggunakan bahasa yang terlalu santai atau "alay," seperti yang biasa ditemukan di pesan WhatsApp, atau kadang menulis dengan kalimat yang berbelit-belit.

Coach Herry memberikan penekanan pada pentingnya menggunakan bahasa yang jelas dan tepat. Ia mengingatkan agar kita tidak mencomot tulisan orang lain dan selalu menulis dengan fakta yang kita ketahui. Jika ragu, ia menyarankan untuk menulis dengan kata-kata yang hati-hati, misalnya dengan menggunakan kata "mungkin" atau "kata orang bijak," untuk menghindari spekulasi yang tidak tepat. Kejujuran dalam menulis adalah kunci utama, dan dengan pendekatan ini, peserta didorong untuk menulis dengan cara yang jujur, sederhana, dan bertanggung jawab.

Manfaat Menulis dalam Sudut Pandang Kesehatan

Mahasiswa Universitas Madani, selain membantu pelaksanaan acara, juga menyampaikan materi tentang manfaat menulis dari perspektif kesehatan mental dan fisik. Lintang Savitri, salah satu pengembang Feelink Journal, menjelaskan bahwa menulis dapat membantu mengorganisasi pengalaman traumatis, menurunkan hormon stres, dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Banyak peserta mengakui bahwa setelah menulis, mereka merasa lebih lega.

Feelink Journal: Dear Grieving Series (Dok: Lintang)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline