Lihat ke Halaman Asli

Lintang Pualam

Puitis bukan hanya milik sang penyair

Ikhlas Menggapai Impian

Diperbarui: 24 Januari 2021   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari UtakAtikOtak.com

Seiring waktu berjalan. Rasa yang tergambar dalam benak pun berganti. Minat kegemaran sewaktu kecil kini berubah. Dulu mendapat mainan adalah prioritas utama, sekarang tidak lagi.

Semakin bertambah umur dengan bertambahnya usia. Hal yang tadinya terlihat sederhana sekarang tidak lagi. Pendewasaan merubah pola pikir dan cara penyelesaian masalah. Waktu kecil hanya perlu menangis dan merengek, keinginan terpenuhi. Sekarang tidak lagi, tidak bisa seperti itu terus, harus ada usaha untuk mewujudkan mimpi.

Impian yang tadinya terlintas dalam benak. Perlahan-lahan luntur terbentur kenyataan. Berani bermimpi, berani memecahkan solusi. Bergerak maju gapai cita-cita.

Bila langkah terhambat tembok bernama realita. Lompati dengan keyakinan. "Aku bisa". Bila tembok halangan makin tinggi untuk patahkan semangatmu. Jadikan usaha serta do'a sebagai sayap untuk terbang. Melayang tinggi mencapai tujuan.

Namun ingat, bila sayapmu lelah bahkan patah. Dan kau jatuh terjerembab ke tanah. Kini kau terseok-seok kembali menjemput harapanmu. Ingatlah untuk lapang dada dan ikhlas akan usaha yang kamu perjuagkan. Karena semua ini hanya titipan. 

Lintang Pualam

Cilacap, 24 Januari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline