Lihat ke Halaman Asli

Upaya Meningkatkan Perekonomian Indonesia di Sektor Perikanan yang Dimiliki Desa Lapeo

Diperbarui: 31 Desember 2024   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Upaya Meningkatkan Perekonomian Indonesia di Sektor Perikanan yang dimiliki Desa Lapeo

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia. Dengan luas wilayah mencapai 1.904.569 kilometer persegi  dan memiliki jumlah 17.000 pulau, Indonesia memiliki bebagai macam keanekaragaman hayati yang berlimpah dan beragam. Sekitar 70 persen wilayah Indonesia merupakan perairan, dengan garis pantai yang panjangnya mencapai 81.000 kilometer. Dengan banyaknya   potensi yang ada ini, mengapa pemanfaatan di sektor perikanan Indonesia masih sangat minim? Apakah potensi yang dimiliki saat ini masih belum cukup agar pemerintah dapat mengoptimalkan potensi perikanan Indonesia?

Sebagai salah satu contoh, potensi perikanan yang ada di Indonesia terdapat di Desa Lapeo, yang berlokasi di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Desa ini memiliki luas sekitar 2.192 Hektar dan memiliki tiga dusun yaitu, Dusun Lapeo, Dusun Parabaya, dan Dusun Baqbatoa. Nama Desa Lapeo berawal dari sebuah cerita, dimana ada seorang nelayan yang tersesat di sekitar hutan dan terdampar di pantai. Nelayan tersebut kemudian beristirahat dibawah sebuah pohon. Hasil laut yang ia tangkap yaitu ikan, yang kemudian ditambatkan di batang pohon tempat ia beristirahat. Dari ikan yang sedang ditambatkan itu tertiup oleh angin sehingga ikan tersebut bergoyang-goyang, yang dalam bahasa Mandar disebut Tipiopio. Dari sana lah, sang nelayan memiliki ide untuk menyebut desa tersebut Lapio (berasal dari kata Tipio) dan hingga perkembangannya berubah menjadi Desa Lapio.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Polewali Mandar, jumlah penduduk jiwa yang ada di kabupaten tersebut pada tahun 2023 berkisar 495.371 jiwa. Melalui pertumbuhan desa yang pesat, para pemimpin desa memiliki sejumlah program dalam memajukan perekonomian dan kualitas desa. Mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Lapeo yaitu nelayan, dan petani. Hasil perikanan tangkap yang dihasilkan yaitu ikan bandeng, ikan nila, hingga udang. Hal ini dapat terjadi karena adanya dukungan fasilitas yang memadai melalui sistem irigasi air laut yang tertata dan ukuran tambak yang cukup luas. Selain memiliki perikanan dari hasil tambak, masyarakat desa setempat juga mengembangkan produk olahan berbahan dasar ikan dan makanan tradisional setempat. Hasil unggulan tersebut yaitu abon ikan, pupu, dari ikan asin dan ikan bandeng. Selain menonjolkan hasil olahan ikan tersebut, hasil tani berupa kakao  dan kelapa juga menjadi sumber daya desa tersebut. Bahkan, sektor pariwisata di desa Lapeo juga menjadi salah satu tempat yang selalu dikunjungi oleh para wisatawan. Tidak hanya dengan wisata religi, tetapi juga dengan wisata bahari nya.

Dari berbagai kemajuan yang didapat oleh Desa Lapeo diatas, dapat dilihat bahwa dengan langkah yang tepat, maka suatu potensi perikanan dapat dimajukan. Tidak hanya memajukan ekonomi di desa tersebut, tetapi juga memajukan sumber daya manusia yang ada di desa tersebut. Berkaca pada keberhasilan yang dilalui oleh Desa Lapeo, harapannya dapat menjadi penutan oleh desa-desa lain yang berada di pesisir pantai Indonesia untuk dapat memaksimalkan hasil sumber daya yang ada agar dapat bermanfaat untuk masyarakat desa setempat dan meningkatkan angka perekonomian di Indonesia.

Contoh lain yang dapat diambil yaitu pemanfaatan hasil laut yang dimiliki oleh salah satu negara yang terkenal akan olahan lautnya yang disebut sushi, yaitu negara Jepang. Di Jepang kekayaan lautnya juga sangat melimpah seperti Indonesia. Hal ini dikarenakan Jepang berada di wilayah pertemuan arus panas dan arus dingin, selain itu Jepang juga dikelilingi oleh lautan serta terdapat banyak teluk. Dengan potensi perikanan yang amat sangat besar ini lah, negara Jepang mampu menjadi negara dengan penghasil ekspor perikanan terbesar. Hal yang membedakan mengapa pemanfaatan hasil laut Jepang lebih maju disbanding Indonesia yaitu, peralatan mereka yang sudah canggih untuk para nelayan dan juga kualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Sedangkan, di Indonesia sendiri, para nelayan masih menggunakan alat tradisional dalam menangkap ikan, sehingga kurang maksimal untuk penangkapan dalam jumlah besar. Di Indonesia juga belum ada kebijakan dari pemerintah, sehingga tingkat kesejahteraan nelayan masih sangat rendah.

Setelah melihat berbagai contoh yang terdapat diatas, bukankah seharusnya Indonesia juga memiliki kesempatan untuk memajukan potensi perikanan di negara kita? Hal tersebut seharusnya menjadi acuan semangat agar masyarakat kita dapat lebih optimal dalam memanfaatkan hasil laut yang sangat beragam dan berlimpah ini. Tidak hanya dengan memajukan sektor perikanan nya, tetapi juga memajukan tingkat perekonomian dan sumber daya manusia yang ada. Langkah yang seharusnya diambil oleh pemerintah yaitu, memberi perhatian yang lebih terhadap pemberdayaan nelayan dan desa-desa pesisir yang ada, sehingga mereka mampu memahami dan memaksimalkan potensi perikanan yang ada. Cara yang dapat dilakukan pun beragam, mulai dari mengadakan sosialisasi hingga menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai bagi para nelayan, sehingga penangkapan yang dilakukan dapat dilakukan secara maksimal, dengan tetap berbasis ramah lingkungan.

Dengan adanya penulisan artikel ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih peduli dengan potensi yang ada di Indonesia, khususnya di bidang perikanan dan kelautan, serta memiliki penyelesaian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan di Indonesia. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membuat pembaca sadar dan bangga dengan potensi Indonesia yang ternyata sangatlah luas. Dan semoga seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, Indonesia mampu menjadi salah satu negara maju yang dapat selalu memanfaatkan hasil sumber daya alam nya dengan cara yang bijak, dan mempertimbangkan kesejahteraan warga nya dengan baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline