Lihat ke Halaman Asli

Lintang Gumilang

Penikmat senja

Rubah Kertas, Ubah Limbah Kertas Meretas Kehidupan Baru

Diperbarui: 9 November 2024   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber gambar: https://www.instagram.com/rubahkertas/)

"Awalnya saya berpikir, kenapa kertas yang masih bisa digunakan harus berakhir sebagai sampah? Padahal dengan sedikit usaha, kita bisa memberinya kehidupan baru,"

(Afifah Luthfiya Hanum)

Gadis itu nampak resah, banyak sekali kertas berserakan di kamarnya. Ia mulai kesal, melihat begitu banyaknya kertas yang berakhir di tempat sampah, tanpa ada upaya memanfaatkannya kembali.

Ya! Kertas telah melekat dalam keseharian manusia. Meskipun teknologi semakin canggih dan muncul konsep paperless, namun banyak orang masih memilih kertas dalam berbagai keperluan. Misalnya dalam pencetakan dokumen, berita, buku, dan packaing produk.

Ancaman yang Ditimbulkan Industri Kertas

(sumber gambar: https://waste4change.com/blog/kenali-bahaya-sampah-kertas-bagi-lingkungan/)

Tidak main-main, sebagai salah satu sektor industri terbesar dunia, industri pulp and paper telah menjadi ancaman deforestasi bagi hutan.

Dilansir dari World Wide Fund for Nature (WWF), sebesar 30-40% dari semua kayu industri global digunakan untuk memenuhi produk berbasis kertas, seperti katalog kantor, kertas glossy, buku, tisu hingga kemasan produk.

Bukan itu saja, industri pulp juga membutuhkan sumber daya air yang cukup besar. Menurut Environtment Canada, dalam produksi 1 kg kertas, membutuhkan setidaknya 324 liter air.

Dilansir dari Environtmental Paper Network (2018), industri pulp dan kertas pada beberapa negara juga sudah menggunakan 10% persediaan air tawar guna memproduksi kertas.

Lantas bagaimana dengan limbahnya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline