Lihat ke Halaman Asli

Lintang Ayu Tika Putri Pamujib

Mahasiswi UIN KHAS JEMBER

Mengatasi Konflik Papua Sesuai Sila Kelima

Diperbarui: 14 November 2021   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila ke-lima yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki makna yang terkandung yaitu nilai keadilan dan nilai sosial untuk bangsa Indonesia yang di sini memiliki fungsi dan cerminan bagi masyarakat Indonesia bahwa harus adil oleh siapapun, dan sebagai makhluk sosial kita harus saling membantu satu sama lain, dan lebih mengutamakan kepentingan golongan daripada kepentingan pribadi. Di sini saya memberikan satu contoh konflik yang berhubungan dengan sila ke-lima yaitu:
* Isu pengangguran di Provinsi Papua semakin meningkat
Papua, yaitu provinsi paling timur di NKRI, Papua memang kaya akan sumber daya alam seperti pertambangan, dan tidak kalah penting keindahan pemandangan yang memiliki gaya tarik tersendiri. Namun, selain Papua memiliki kelebihan kekayaan alam di samping itu Papua memiliki kekurangan yaitu hingga saat ini masalah perekonomian belum bisa terselesaikan, mereka masih jauh dari kata berkecukupan. Ketidakadilan adalah kata yang tepat untuk perasaan warga di Papua, seperti permasalahan kemiskinan, kesehatan, pengangguran, infrastruktur, dan pendidikan. Permasalahan tersebut dipengaruhi karena faktor sumber daya manusia yang minim, disertai kreativitas dan inovatif minim juga.
Menurut saya, pemerintah Papua harus membuat kebijakan seperti dibukanya tempat kursus untuk berwirausaha, dan meningkatkan keterampilan. Masyarakat di Papua dibimbing agar memiliki kemampuan untuk berwirausaha khususnya untuk masyarakat yang pengangguran, dan pemerintah harus membatasi surat izin usaha yang tidak terlalu banyak agar ada kesempatan bagi  masyarakat yang kursus dalam berwirausaha tadi mendapat peluang untuk bekerja dari sini pengangguran di Papua akan berkurang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline