Lihat ke Halaman Asli

Tentang Cinta Sesama

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angan menerawang jauh di awan

Mengawang bagai layang-layang

Menerobos bebas lepas

Seketika terhenti

Terjungkal jatuh bukan kebawah

Bak layang-layang putus tali benang

Tak mampu terbang

Belahan jiwa terusir dari raga

Membuat hidup dahaga

Siang malam pagi menjadi hampa

Jingga tak lagi menggairahkan

Mentari tak lagi menghangatkan

Belahan jiwa terusir dari raga

Bukan pergi kerana sengaja

Sebab belahan jiwa berjenis kelamin sama

Maka tak boleh bersama-sama

Norma mengusir kami sesama

Kata Kiai kami berdosa

Kata Pendeta kami durjana

Kata psikiater kami dursila

Kata Mama kami durhaka

Lalu apa kata Tuhan?

Dalam hening aku berkata

Tak pernah aku meminta

Mencintai belahan jiwa sesamaku Tuhan...

Lalu hendak kah KAU murka???

Jakarta, 10 Februari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline