Kita Semua Saudara
Apa yang dimaksud dengan penduduk asli? Apakah kalian yakin bahwa kalian asli penduduk asli keturunan INdonesia? Apakah semua penduduk Indonesia berasal dari nenek moyang yang sama yaitu Indonesia? Jawabanya 'Tidak". Hampir diseluruh dunia tidak ada yang 100% bahwa dia adalah penduduk asli dari negaranya. Begitu pula dengan penduduk Indonesia. Penduduk indonesia jika ditelusuri DNA mereka tidak ada yang 100% asli Indonesia. Mereka pasti bercampur dengan DNA dari suku atau bangsa lain. Karna pada dasarnya mereka tidak tahu menahu latar belakang dari nenek moyang mereka. Bisa saja nenek moyang kita dulu juga keturunan dari bangsa atau negara lain. Oleh sebab itu alangkah baiknya kita menganggap semua adalah saudara.
Sebagai penduduk dari negara yang berkepulauan, kita adalah negara yang memiliki banyak sekali ragam budaya, bahasa, bdaya, agama dan lain - lain. Dilihat dari negara kita INdonesia dengan banyak budaya, agama dan lain - lain, kita pasti menganggap semua itu berbeda dari kita. Mengapa kita merasa berbeda jika kita sebenarnya saudara? Apakah karena warna kulit kita berbeda? Apa karena bahasa kita tidak sama? Atau cara kita yang lain dari yang lain? Namun apapun yang membedakan kita dengan daerah lain kita tetap saudara dari Indonesia. Kita akhirnya punya bahasa yang sama yang bisa mengantarkan tujuan kita sama yaitu bangsa indonesia yang beretika dan sopan santun.
Perbedaan yang kita punya dengan suku atau daerah lain jangan menjadikan diri kita picik dan berpikiran sempit sehingga jiwa dan pikiran kita tak tahu menahu akan dunia luar yang sangat beragam dan luar biasa indahnya. Tapi bukan berarti pula kita harus membandingkan diri kita sebagai orang yang lebih baik dari orang lain. Diri kita punya nilai sendiri. Kita punya kelebihan dan kekurangan sendiri. Begitu pula orang lain yang tidak sempurna seperti kita. Maka perlu adanya toleransi dengan orang lain. Menghargai orang lain yang berbeda dengan kita. Karena kembali kediri kita yang semua adalah saudara. Maka dari itu perlu adanya bahwa kita bisa berdamai dengan diri kita sendiri. Bisa menerima kekurangan orang lain tanpa memaksakan keinginan kita kepada orang lain. Semisal saja kita ingin bekerjasama dengan orang yang berbeda bahasa, kita kesulitan memahami bahasa orang lain karena orang tersebut tidak bisa bahasa kita. Jika kita tidak bisa menerima keadaan itu kita tidak bisa mencapai tujuan kita. Namun jika bisa berdamai dengan diri kita dan mau menerima kekurangan orang tersebut, bahkan kita mau belajar bahasa orang itu maka kita sudah berdamai dengan diri kita. Hal itulah yang terpenting.
Di dunia global tidak jauh dengan dunia pendidikan, perbedaan selalu nampak dan banyak baik antara guru dengen guru, guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan sebagainya. Bagaimana menghilangkan itu semua? Menumbuhkan rasa toleransi yang tinggi adalah solusinya. Mau menerima kekurangan orang ;lain. Dan berdamai dengan diri sendiri. Jika itu terlaksana maka dunia akan damai. Tidak ada bullying sesama teman ataupun guru. Kelas juga yang kondusif. Pembelajaran akan lancar, siswa mendapatkan pengajaran yang damai. Sekolah Pun akan menjadi sekolah yang damai, sekolah yang nyaman sebagai tempat menuntut ilmu, tempat yang bermanfaat, tempat yang menyenangkan untuk belajar dan bersosialisasi.
Demikian pemikiran saya akan Wawasan Kebangsaan yang sering terlupakan dan dan tanpa kita sadari kita lupa akan perbedaan yang sebenarnya perbedaaan itu ada pada diri kita sendiri. Dan kita lupa bahwa semua bangsa di dunia mungkin juga adalah bagian dari salah satu silsilah keluarga kita. Maka hormatilah semua bangsa yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H