Seruan ini sering terdengar berkumandang setiap hari mulai muncul fajar hingga malam hari. Bagi umat Islam, seruan ini terjadi lima kali dalam sehari yakni dalam awal sebelum salat fardu dilaksanakan mulai salat subuh, zuhur, asar, magrib, dan isya. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata azan memiliki arti seruan untuk mengajak orang melakukan salat berjemaah. sebelum salat fardu dilaksanakan, muazin selalu mengumandangkan azan terlebih dahulu.
Lantas kata tersebut sering terdengar, mengapa banyak penulisan kata azan yang keliru?. Dalam bahasa lisan, bunyi kata azan akan terdengar sama. Akan tetapi sering terjadi kekeliruan dalam penulisan kata tersebut, misal: adhan, adzan. Hal ini perlu pembenaran karena supaya masyarakat mulai anak kecil; siswa hingga orang dewasa mengerti akan penulisan kata azan yang benar dalam Bahasa Indonesia.
Lantas dari mana asal kata azan?
Kata azan merupakan serapan dari Bahasa Arab. Lesapan terletak pada bunyi [dz] sehingga menjadi bunyi konsonan [z] dalam Bahasa Indonesia. Menjadi padanan yang pantas dengan lidah masyarakat Nusantara sehingga berubah menjadi bunyi konsonan [z] bertujuan memiliki pelafalan sendiri dengan pelafalan asli Nusantara.
Bagaimana dengan penjelasan tersebut? yuk, ubah "adzan dan adhan" menjadi "azan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H