Sebagai seorang pendidik, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita mendengar kata "pendidikan karakter". Tetapi, sebelum saya membahas jauh tentang pendidikan karakter, saya akan menelisik kembali tentang hakikat manusia itu sendiri. Kita semua tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial, dimana kita tidak bisa tinggal sendiri tanpa bantuan orang lain. Kita tentu saja akan bermasyarakat dan hidup di lingkungan masyarakat tempat kita tinggal. Maka dari itu penting sekali pendidikan karakter ini diberikan kepada anak didik kita.
Interaksi intens kita dengan anak didik kita adalah di sekolah terutama di kelas. Tak jarang, seorang guru akan terfokus memberikan materi pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang di ampu oleh masing-masing guru. Tanpa sadar kita sebagai guru lupa jika tugas kita tidak hanya sekedar memberikan materi pelajaran, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak didik kita.
Mengingat tuntutan kurikulum pendidikan di Indonesia yang masih menggunakan pengukuran pencapaian materi yang disampaikan. Sehingga mau tidak mau guru dituntut untuk menyampaikan semua materi ke peserta didik, yang mana terkadang masih banyak anak yang merasa terbebani karena banyaknya materi dan akhirnya mereka sulit untuk memahami bahkan mudah untuk melupakan materi yang diberikan guru.
Melihat kemajuan teknologi sekarang, kita menyadari bahwa materi-materi pelajaran yang ada di sekolah mudah sekali untuk diakses di internet. Peserta didik kita bisa belajar dimanapun, kapanpun, dan dengan metode apapun. Tidak hanya disekolah, mereka bisa lebih mudah dan efisien untuk menjangkau materi pelajaran. Tetapi, yang sering kita lupakan sebagai seorang guru adalah tugas kita untuk menjadi seorang pendidik.
Dimana arti pendidik sendiri adalah menjadikan diri kita sebagai panutan, memberikan contoh dan norma yang baik dan agar anak didik kita mempunyai karakter atau akhlak yang baik.
Maka dari itu penting sekali kita sebagai guru juga harus menanamkan pendidikan karakter kepada anak didik kita. Karena tujuan dari pendidikan karakter pada dasarnya adalah untuk membimbing para pembelajar untuk menjadi cerdas dan memiliki akhlak atau perilaku yang berbudi baik.
Sebenarnya hakikat pendidikan karakter bukan hanya menanamkan moral dan tau hal yang benar dan salah. Tetapi lebih dari itu, kita seorang guru dituntut untuk bisa menanamkan kebiasaan tentang hal-hal baik dalam kehidupan, sehingga anak didik kita memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
So, mari kita terapkan pendidikan karakter ini kepada anak didik kita. Karena pendidikan karakter memerlukan proses, memerlukan waktu panjang untuk membentuk karakter atau akhlak yang baik. Semangat untuk para guru di Indonesia...:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H