Orang menulis itu karena inspirasi. Datangnya tidak dapat ditebak kapan akan tiba. Selalu saja inspirasi itu datang begitu saja. Tapi kadang juga ia hilang begitu saja. Memang inspirasi juga bisa didatangkan dengan beberapa cara yang biasa ditulis sama para motivator. Tapi tetap saja ia tidak dapat dipaksakan. Apakah inspirasi itu mirip dengan wahyu yang diturunkan kepada nabi?
Entah akhir-akhir ini saya merasa sulit untuk menulis. Apapun itu. Berita. Puisi. Cerpen. Esai. Semua terasa hambar. Bahkan berita yang saya merasa bisa profesional mengerjakannya, masih kalah dengan tulisan teman-teman yang lain. Apalagi kalau melihat karya teman-teman yang semakin hari semakin produktif, rasanya saya jadi sangat bodoh.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan saya rasanya tidak lagi bisa menulis.
Bisa jadi saya kurang membaca.
Membaca memang bahan bakar seorang penulis untuk lebih produktif. Dengan banyak membaca maka akan banyak pengetahuan. Banyak pengetahuan banyak inspirasi. Jadi banyak menulis. Tetapi rasanya, mood saya yang akhir-akhir ini selalu menurun sehingga pikiran saya buntu karya. Maka ini kita masukkan ke kemungkinan ke-2.
Bad Mood, Mungkin Saja.
Ini soal perasaan dan pikiran. Mungkin saya akhir-akhir ini terlalu banyak berpikir. Sehingga otak saya lelah dan menyebabkan tidak bekerja maksimal. Begitu pula perasaan yang punya pengaruh besar dalam rasa pada tulisan. Perasaan yang kurang bahagia selalu saja membuat saya malas. Jangankan malas menulis, kalau perasaan tidak nyaman, makan pun malas. Rasanya hanya ingin tidur.
Tidak Punya Perangkat.
Orang menulis memang butuh kenyamanan. Ada yang nyaman menulis di buku, ada yang nyaman mengetik di laptop atau smarthphone. Tapi tidak menuntut kemungkinan ada yang nyaman menulis bagaimanapun juga. Kalau bisa begini enak.
Dan kalau sudah bergantung pada suatu perangkat tertentu, lalu kita tidak lagi bisa menggunakan perangkat itu, rasanya ada dorongan untuk terus menulis. Tapi juga tak senyaman perangkat andalan yang biasa kita pakai.
Bising.