Lihat ke Halaman Asli

Lingkar Hijau Tebo

Penggiat lingkungan dan budaya /Seppayung hijau

Forprov Kormi 2024 Bawa Jati Diri dan Budaya Daerah dalam Olahraga - Pariwisata

Diperbarui: 18 Oktober 2024   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LOGO KORMI KABUAPTEN TEBO (Dokument Kormi)

Pada ajang "Forprov KORMI 2024"(Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Provinsi), mengangkat jati diri dan budaya daerah  merupakan langkah strategis untuk menunjukkan kekayaan budaya serta kekhasan daerah yang berpartisipasi. Forprov KORMI sendiri adalah sebuah event olahraga rekreasi yang tidak hanya fokus pada aspek kompetisi fisik, tetapi juga menonjolkan aspek  rekreatif, Kultural, dan Tradisi masyarakat.

Berikut beberapa peluang serta cara bagaimana jati diri dan budaya daerah bisa dibawa dalam Forprov KORMI 2024:

1. Penggunaan Olahraga Tradisional

Setiap daerah di Indonesia memiliki olahraga atau permainan tradisional yang unik. Mengikutsertakan dan mempromosikan olahraga tradisional dalam Forprov KORMI 2024 adalah cara yang kuat untuk menunjukkan jati diri dan warisan budaya daerah. Misalnya, permainan seperti  egrang, Bakiak, lomba layangan, atau pencak silat bisa menjadi representasi budaya yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi.

   - Promosi Warisan Budaya: Olahraga tradisional ini dapat memperkenalkan masyarakat dan peserta dari berbagai daerah terhadap kekayaan budaya setempat, sehingga Forprov KORMI menjadi lebih dari sekedar ajang olahraga, tetapi juga sarana pertukaran budaya.

2. Penampilan Seni dan Budaya Daerah

Di luar pertandingan olahraga, acara pembukaan atau penutupan bisa dijadikan momen untuk menampilkan seni dan budaya lokal, seperti tarian daerah, musik tradisional, atau pertunjukan teater rakyat. Hal ini akan membawa nuansa kedaerahan yang kuat dan memperlihatkan identitas lokal.

   - Tari-Tarian dan Musik Tradisional: Momen ini bisa digunakan untuk memperlihatkan seni seperti Tari klik lang,Lukah gilo dari Tebo, Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari Kecak dari Bali, atau pertunjukan musik Krenok dari atebo, Angklung dari Jawa Barat, sebagai bagian dari pembukaan acara.

3. Kostum dan Pakaian Adat

Peserta bisa mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing selama defile atau parade dalam upacara pembukaan dan penutupan. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi setiap daerah untuk memperlihatkan identitas kulturalnya melalui busana tradisional yang kaya makna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline