Lihat ke Halaman Asli

Pentarian

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ku tunggu tarianmu di beranda TUHAN,,
ketika desahmu tak lagi mampu mengusir resah...

galauku penat,
letih merindukan malaikat yang terlalu sombong dengan ketaqwaannya.
ketika asaku terus seperti pecahan crystal olehnya...

kini ku nanti tarian bidadari . . . dengan berjuta kesederhanaan berlian dibibirnya . . .

berlebihkah ku menantimu,
saat bisik-NYA terngiang di jagat langit:
. . . keringatmu, mewangi dipori-pori bumi . . .

akhhh,
aku tak percaya kau sesempurna itu,,,sebelum tarianmu ku lihat di beranda TUHAN . . .

---petimati@140810.jhazadh_berhala_ketigabelas
---magnetXIII

---@yheexz13




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline