Minggu (30/08/2023), Mahasiswa UNNES GIAT 5 melaksanakan sosialisasi mengenai pemanfaatan serabut jagung yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik cair. Sosialisasi ini dilaksanakan di Kantor Balai Desa Kebon Gede, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Program ini merupakan langkah mahasiswa UNNES GIAT 5 dalam mengurangi limbah dapur berupa serabut jagung. Lalu, diinovasikan menjadi pupuk organik cair guna dimanfaatkan oleh petani atau ibu rumah tangga untuk menyuburkan tanamannya. Kegiatan ini, dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK Desa Kebon Gede dan mahasiswa UNNES GIAT 5 sebagai pendamping.
Salam pembuka diucapkan sebagai awal dimulainya kegiatan sosialisasi dan dilanjut dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, serta Mars PKK. Acara inti dimulai dengan diisi pemaparan materi oleh mahasiswa mengenai pupuk organik cair. Pemilihan serabut jagung sebagai bahan pembuatan pupuk, dilatar belakangi oleh potensi Desa Kebon Gede yang memiliki lahan jagung yang cukup luas dan kurangnya pengelolaan limbah serabut jagung oleh masyarakat. Hal tersebut, menjadi alasan program ini dilaksanakan guna mengurangi limbah panen dan dimanfaatkan menjadi barang yang berguna.
Setelah pemaparan materi, kegiatan ini dilanjutkan dengan praktik dalam pembuatan pupuk organik cair. Adapun alat dan bahan yang digunakan, seperti ember, kran air, solder, semprotan air, dan botol mineral. Serta, bahan yang meliputi nasi berjamur, gula merah, air, pelepah pisang, serabut jagung, dan sisa sayuran di dapur.
Pembuatan pupuk organik ini, dilakukan dengan 2 tahap, yakni pembuatan MOL dan pembuatan pupuk organiknya sendiri. Dalam pembuatan MOL, langkah pertama dilakukan adalah menyiapkan nasi yang telah berjamur, lalu buat larutan gula merah dengan air, dan tuangkan larutan gula merah tersebut ke dalam botol. Tahap terakhir pembuatan MOL, yaitu tunggu nasi dan larutan gula merah selama 1 minggu untuk membentuk mikroorganisme agar mempercepat penguraian.
Selanjutnya, pembuatan pupuk organik dari serabut jagung. Pertama, siapkan 2 emberyang telah disediakan. Lalu, pasangkan kran air ke ember yang telah dilubangi. Berikutnya, tumpuk ember kecil ke dalam ember besar disertai memasukan bahan-bahan seperti pelepah pisang dan serabut jagung ke dalam ember yang berlubang. Setelah itu, tuangkan MOL ke dalam ember dan tunggu sekitar 3 minggu agar menjadi pupuk organik cair.
Harapannya, dengan diadakannya program ini dapat membantu masyarakat Desa Kebon Gede dalam memanfaatkan limbah dapur berupa serabut jagung. Sehingga, serabut jagung tidak hanya menjadi sampah saja melainkan dapat dimanfaatkan sebagai barang yang berguna. Dengan begitu, pembuatan pupuk organik cair ini dapat menjadi suatu inovasi ekonomi kreatif bagi masyarakat Desa Kebon Gede untuk dijadikan ladang usaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H