Lihat ke Halaman Asli

Millenial Menjadi PNS, Mengabdi atau Mencari Materi?

Diperbarui: 28 Februari 2019   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Menjadi PNS itu berat, aku saja...

Sepenggal kalimat dilan berkelabat saja didalam fikiran, dan memang seharusnya demikian disetiap fikiran calon-calon anak muda Pegawai Negeri Sipil, Karena sisa umur produktif mereka akan dihabiskan untuk melayani Rakyat dan Masyarakat setempat, bagi saya menghabiskan sisa umur produktif adalah sebuah pengorbanan yang tidak kecil, perlu ke-ikhlasan setara ulama, para wali, dan para orang suci lainnya.

Sisa umur Produktif anak muda yang diterima menjadi PNS akan digunakan untuk tidak mementingkan Diri sendiri, tetapi dikorbankan untuk kepentingan orang banyak, MENGABDI

Seharusnya dengan melihat konsekuensi dan pengorbanan yang akan ditanggung, yaitu pengorbanan umur, dan waktu yang tidak bisa kembali, kiranya anak-anak millenial yang tanggung fikirannya seperti saya, mundur satu persatu karena konsekuensi moral dan etika yang ditanggung para PNS.

Apakah saya bisa ikhlas 100% untuk tidak mementingkan diri sendiri ?, apakah saya siap berkorban umur dan sisa waktu muda produktif saya untuk melayani orang lain ?. sungguh maha berat, bukankah itu fikiran dasar setiap anak muda ketika memutuskan untuk melengkapi berkas dasar administrasi PNS ?

Ataukah ada fikiran yang lain ?

Misalnya fikiran yang lain itu, seperti bisa santai-santai saja karena setiap bulan  uang di rekening masuk terus, untuk melamar wanita yang disukai si wanita mensyaratkan pasangannya untuk PNS ? Atau nanti setelah pensiun nggak usah mikir dana pensiun karena sudah ditanggung negara sampai liang lahat? 

Atau ditempat daerah asal anda PNS itu ibarat Priyayi yang dipandang terhormat ? Atau cuman hanya mengisi perut dan mencari kenyamanan untuk diri sendiri sampai ajal tiba begitu saja?

Tidak Sedikit PNS yang memang didalam sanubarinya terdapat niat untuk Mengabdi, tapi tidak sedikit pula calon-calon PNS dengan niat seperti di Paragraf 4 tadi. 

Kebetulan juga saya anak dari pasangan PNS dan hidup di Kabupaten, yang sejak kecil terbiasa dengan nuansa PNS dengan segala keadaan Psikologis, Sosial kultural, lengkap dengan suasana dan perspektif bahwa PNS itu Menantu Idaman, Selesai sudah persoalan. wkwk

Memang anggapan dan perspektif jika sudah menjalar melalui wilayah geografis dan masuk kedalam ranah Psikologi massa akan sangat sulit untuk diganti, butuh waktu bisa jadi puluhan tahun atau abad bahkan untuk dengan sendirinya merubah kepercayaan tersebut. bahwa PNS itu Pengorbanan Bukan Kehormatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline