Lihat ke Halaman Asli

Immanuel Lingga

write what you think

Kebahagian Itu Bukan Memiliki, Tetapi Memberi

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu, 19 Oktober 2014, pukul 22.10 WIB Mama terkasih telah berpulang kepada Penciptannya. Bunyi sangkakala menyambutnya masuk ke rumah Bapa di surga. Mama pergi, tanpa sempat berkata-kata dalam pertemuan terakhir kami di RS Columbia Asia di Medan. Saya tiba di RS pada hari Sabtu 18 Okt ketika kondisi beliau sdh di intubasi krn pemberian batuan oksigen melalui vakum sdh tidak mampu lagi membantu pernafasan beliau..Prof di RS mengatakan kemungkinan terjadi penyumbatan kembali di pembuluh jantungnya, meskipun pada pertengahan tahun 2014 sdh dilakukan pemasangan 4 rings dijantungnya. Ketika saya sampai di RS, mama saya seperti tertidur, tetapi setiap kata2 yang disampaikan ke telinganya saat itu sdh tidak mampu membuat mama membuka matanya, mama tidak meresponnya lagi. Segala doa-doa permohonan kesembuhan dan pujian2 sudah dinaikkan kepada Tuhan,. Tetapi.. KehendakNYA lah yang jadi... kemuliaan-NYA dinyatakan, dan malaikatNYA menjemput Mama tercinta.. Kita hanya memohon agar Hikmatnya diberikan kepada kita, sehingga kita boleh mengerti kehendakNya.

Setelah kejadian ini, menurut saya kematian itu sendiri adalah kebahagian bagi manusia seturut Imannya,tidak ada lagi beban2 dan hal2 duniawi, karena manusia itu telah kembali ke Pemilik hidupnya. Tetapi kesedihan itu berasal dari hilangnya tempat untuk membagi kebahagian itu, yaitu ketika banyak hal, rencana dan kebahagian2 yang ada didepan kita tidak dapat kita bagi lagi kepada orang yang kita sayangi tersebut. Hari-hari setelah kepergian Mama seolah-olah terasa hampa, waktu terasa lambat, hati terasa berat, kerinduan semakin menyesak di dada. Hanya Doa dan penghiburan dari Tuhanlah yang menjadi kekuatan kami semua. Dan pada akhirnya saya mengerti, kebahagian itu bukanlah memiliki segala sesuatu yang kita inginkan, tetapi kebahagian itu adalah memberi segala sesuatu yang ada pada kepada orang2 yang kita sayangi.

Maka dari itu, Sayangilah sesama, bukan hanya keluarga dan teman2 kita, musuh kita sekalipun karena dengan begitu kebahagian kita sendiri menjadi penuh.

I love you mama. Sudah senang di Surga, Nyanyi-nyanyi Puji Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline