Lihat ke Halaman Asli

Melestarikan Budaya Lokal dalam Bidang Pendidikan

Diperbarui: 21 Agustus 2024   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan adalah hal yang sangat krusial bagi setiap  orang. Semua orang di dunia ini wajib mendapatkan hak pendidikan. Dengan pendidikan yang baik dan benar, seseorang akan tumbuh menjadi sosok yang berkualitas tinggi. Apabila di suatu negara memiliki pendidikan yang baik serta merata, maka kualitas sumber daya manusia di negara tersebut akan memiliki kualitas yang tinggi. Dengan banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi di suatu negara, maka negara tersebut akan berkembang menjadi negara yang maju.

Sayangnya pendidikan di Indonesia masih belum merata, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Masih banyak anak di Indonesia yang belum pernah mencicipi rasa dan nikmat dari pendidikan. Mereka masih belum mendapatkan haknya dengan benar sebagai warga negara Indonesia. Program-program yang dijalankan oleh pemerintah belum berjalan secara maksimal, sehingga hal tersebut dapat terjadi.

Usaha pemerintah untuk mengatasi pendidikan yang tidak merata di Indonesia masih belum cukup. Masih diperlukan upaya lainnya untuk meningkatkan hal itu. Tantangan pemerintah saat ini dalam pendidikan sangat banyak. Terutama di era saat ini yang telah memasuki era digital yaitu era society 5.0.

Di era yang serba digital ini, segala sesuatu menjadi lebih mudah. Namun, tantangan yang dihadapi menjadi semakin banyak dan lebih sulit. Internet dengan sangat mudah dapat diakses oleh semua orang dari seluruh kalangan. Dari balita hingga lansia, dari orang yang berpendidikan hingga yang tidak pernah sekolah, semua orang dapat mengakses internet jika mereka memiliki telepon seluler.

Banyak hal positif yang dapat dilakukan dengan mudahnya akses internet. Belajar menjadi semakin mudah karena banyak sumber yang dapat diakses secara gratis melalui internet. Komunikasi menjadi lebih efisien dengan kehadiran internet, kita dapat dengan mudah menghubungi orang lain dalam hitungan detik.

Di sisi lain, era digital ini memiliki banyak dampak yang negatif pula. Dengan semakin mudahnya internet diakses, artinya semakin mudah pula konten-konten negatif itu diakses. Katakan saja, contohnya pornografi dan juga judi online. Kedua hal tersebut akan sangat mudah diakses oleh semua orang yang memiliki telepon seluler dan terhubung ke internet. Selain itu, dengan majunya perkembangan teknologi ini, kearifan lokal mulai ditinggalkan.

Maka dari itu, harus ada solusi untuk pendidikan di era digital society 5.0 ini agar kearifan lokal tidak ditinggalkan. Dengan memadukan kearifan lokal dan teknologi dalam pendidikan, diharapkan anak-anak di Indonesia akan terbuka dengan teknologi tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal. Dalam mata pelajaran yang diajarkan harus terdapat muatan-muatan kearifan lokal, terutama dari daerah masing-masing agar anak-anak tidak melupakannya.

Hal ini tentunya juga harus selaras dengan perkembangan teknologi. Pembelajaran dapat dilakukan secara hybrid agar anak-anak di Indonesia mengetahui cara menggunakan teknologi dengan baik dan bijak, serta tidak meninggalkan kearifan lokal budaya Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline