“Semua pengetahuan terhubung ke semua pengetahuan lainnya. Yang menyenangkan adalah membuat koneksinya.”
(Arthur Aufderheide)
Kutipan sederhana yang membuat saya, Liner Vistrina, CGP 7 Kota Malang, terus berupaya untuk menulis agar terus bisa mengaktifkan sinaps-sinaps di otak sehingga semakin banyak koneksi dan konstruksi pengetahuan yang terkait.
KESIMPULAN TERKAIT PEMBELAJARAN DIFERENSIASI
Koneksi antar materi Modul 2.1 berisikan kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas. Serta bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Kemudian menjelaskan keterkaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.
Apa yang anda pahami mengenai pembelajaran berdiferensiasi ?
Tomlinson dan Imbeau (2010) menggambarkan diferensiasi sebagai "praktik kelas dengan penekanan yang seimbang pada masing-masing siswa dan konten kursus." Mereka mengandaikan bahwa inti dari praktik diferensiasi kelas adalah modifikasi elemen terkait kurikulum seperti konten, proses dan produk, berdasarkan kesiapan, minat, dan profil pembelajaran siswa. Masih dengan sumber yang sama, dalam Filsafat Diferensiasinya, Tomlinson (2014) mengatakan bahwa “Sebagian besar dari apa yang guru lakukan di kelas mereka dipandu oleh filosofi pengajaran dan pembelajaran mereka sendiri. Diferensiasi bekerja paling baik di ruang kelas di mana keyakinan tertentu memotivasi mengapa, apa, dan bagaimana guru mendekati perencanaan dan menanggapi perbedaan siswa”.
Jadi kesimpulannya, Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa tersebut. Atau dengan kata lain Pembelajaran Berdiferensiasi adalah Pembelajaran yang berorientasi kepada kebutuhan murid.
Bagaimana pembelajaran diferensiasi dapat dilakukan di kelas ?
- Dengan menganalisis kebutuhan belajar dengan melakukan asessmen diagnostik (kognitif dan non kognitif) berdasarkan 3 aspek (Kesiapan belajar, minat, profil belajar),
- Menganalisis penerapan 3 strategi diferensiasi (konten, proses, produk),
- Mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran di kelas,
- Menunjukan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba dan berani mengambil resiko dalam menerapkan berbagai ide strategi pembelajaranberdiferensiasi.
Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal ?