Lihat ke Halaman Asli

LindungiHutan

LindungiHutan.com

Apa yang Dimaksud dengan Life Cycle Assessment atau LCA? Bagaimana Langkah-langkahnya?

Diperbarui: 30 Maret 2023   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Simplenya, Life Cycle Assessment atau LCA adalah metode yang digunakan untuk menilai dampak terhadap lingkungan dari suatu tahapan siklus sebuah produk, proses, atau layanan.

LCA juga didefinisikan sebagai analisis sistematis dampak lingkungan selama seluruh siklus hidup produk, bahan, proses, atau aktivitas terukur lainnya. LCA memodelkan implikasi lingkungan dari banyak sistem yang saling berinteraksi yang membentuk produksi industri. Ketika dilakukan secara akurat, metode ini dapat memberikan data berharga yang dapat digunakan oleh pembuat keputusan untuk mendukung inisiatif keberlanjutan.

LCA dapat digunakan mulai dari perancangan produk, pengembangan proses produksi yang lebih baik, inovasi produk atau proses, meningkatkan sistem manajemen lingkungan, pemilihan produk atau proses serta pemilihan pemasok, mengomunikasikan informasi lingkungan untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan, penetapan strategi perusahaan, sampai pengambilan keputusan untuk kebijakan dalam pemerintah.

Intinya, Life Cycle Assessment atau LCA secara umum merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengukur dampak lingkungan dari sebuah produk atau aktivitas selama siklus hidup produk dari raw material, diikuti proses produksi penggunaan, dan berakhir pada pengolahan sampah.

4 Langkah LCA Apa Saja?

Metode LCA mengenal beberapa tahapan untuk melakukan identifikasi dan evaluasi produk. Berikut ini adalah tahapan Life Cycle Assessment:

1. Definisi tujuan dan cakupan (goal and scope definition)

Tahapan ini merupakan petunjuk yang dapat membantu konsistensi dari penelitian LCA. Tujuan harus menunjukkan alasan dilakukannya penelitian dan untuk apa penelitian tersebut. Ruang lingkup penjelasan penelitian metode yang dipakai, asumsi, dan batasan.

2. Tahap input analisis (Life cycle inventory)

Melakukan input inventarisasi masukan dan keluaran yang berhubungan dengan ruang lingkup studi. Tujuan analisis ini adalah untuk menunjukkan pengaruh lingkungan per bagian life cycle.

3. Tahap pendugaan dampak (life cycle impact assessment)

Evaluasi terhadap dampak potensi terhadap lingkungan dengan menggunakan hasil life cycle inventory dan menyediakan informasi untuk menginterpretasikan pada fase terakhir.

4. Tahap interpretasi (life cycle interpretation)

Tahap akhir analisis daur hidup memberikan simpulan, rekomendasi, dan pengambilan keputusan. 

Lebih lanjut, ada empat pilihan utama untuk menentukan batas-batas sistem yang digunakan berdasarkan standard ISO 14044 di dalam sebuah studi LCA:

  • Cradle to grave: Termasuk bahan dan rantai produksi energi semua proses dari ekstraksi bahan baku melalui tahap produksi, transportasi, dan penggunaan hingga produk akhir dalam siklus hidupnya.
  • Cradle to gate: Meliputi semua proses dari ekstraksi bahan baku melalui tahap produksi (proses dalam pabrik), digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari suatu produksi sebuah produk.
  • Gate to grave: Meliputi proses dari penggunaan pasca produksi sampai pada akhir-fase kehidupan siklus hidupnya, digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari produk tersebut setelah meninggalkan pabrik.
  • Gate to gate: Proses dari tahap produksi saja, digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari langkah produksi atau proses.

Apa Tujuan dari Pengaplikasian LCA pada Perusahaan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline