Lihat ke Halaman Asli

Linda Yulinda

Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Kuningan

Kisah Inspiratif Pengusaha Kerajinan Kayu

Diperbarui: 14 Juni 2024   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Tidak jarang hobi dapat menjadi sebuah usaha yang menguntungkan. Menjalankan suatu pekerjaan karena kegemaran seringkali lebih memuaskan daripada rutinitas yang tidak didasari oleh passion. Hal ini juga dialami oleh Bapak Ino, seorang pengusaha dari desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Awal mula usahanya dalam pembuatan kerajinan dari bahan kayu berasal dari hobinya menggambar ketika masih bersekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah lulus dari SMA, ia mulai mencoba menggambar di kayu bekas patukangan.

Kerajinan kayu pertamanya berupa miniatur motor, dan alat yang digunakannya saat itu masih sederhana, seperti pahat dan cutter. Hasil karyanya menarik perhatian beberapa temannya, dan dari situlah usaha kerajinan kayunya mulai dikenal luas. Bahan utama yang digunakan berasal dari limbah kayu, karena Bapak Ino melihat banyak sisa potongan kayu yang tidak terpakai oleh patukangan, sehingga muncul ide untuk memanfaatkannya.

  Jenis kayu yang dipilih untuk kerajinan ini antara lain kayu jati, mahoni, suren, dengan kayu jati menjadi favorit karena kekuatan dan kemudahan dalam pembentukannya. Produk kerajinan yang dibuat meliputi nama dari kayu, nomor rumah, jam dinding, hiasan dinding, serta plakat untuk cendramata atau penghargaan. Semakin rumit ukiran yang dibuat, semakin tinggi pula harga jualnya. Waktu yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan kerajinan ini tergantung pada tingkat kerumitan dan jumlah pesanan. Bapak Ino juga kerap meminta bantuan dari teman atau tetangga untuk menyelesaikan pesanan yang banyak supaya cepat selesai.

Dok. pribadi

Saat ini, Bapak Ino telah menjalin kerjasama dengan beberapa instansi seperti Fajar Toserba, sekolah, bahkan dengan STKIP Muhammadiyah Kuningan. Salah satu kerjasama yang mencolok adalah saat STKIP Muhammadiyah Kuningan memesan plakat untuk acara wisuda sebanyak kurang lebih 200 plakat. Proses pembuatan kerajinan kayu ini dimulai dari pemilihan kayu, pembuatan pola, pemotongan kayu sesuai pola, hingga penyelesaian dengan proses pengecatan untuk daya tahan yang lebih baik dan memperlihatkan serat kayu yang indah.

Untuk mempromosikan kerajinan kayunya, Bapak Ino memanfaatkan media sosial Instagram sebagai sarana untuk meningkatkan pemesanan. Beliau berharap bahwa usahanya akan terus berkembang dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru di masa depan. Pesan yang ingin disampaikan oleh Bapak Ino adalah pentingnya memanfaatkan lingkungan dengan bijaksana. Jika kita menggunakan kayu dari pohon, kita juga harus melakukan penanaman kembali untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Penulis: Linda Yulinda dan Mila Marsely

Mahasiswi PGSD STKIP Muhammadiyah Kuningan 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline