Lihat ke Halaman Asli

Wujudkan Sekolah Berkualitas, BBGP Jawa Timur Gelar Lokakarya Perencanaan Berbasis Data

Diperbarui: 23 Oktober 2024   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narasumber menyampaikan materi (Dok. Fasilitator Sekolah Penggerak)

Sekolah merupakan lembaga vital untuk mengembangkan kemampuan akademis dan non akademis peserta didik. Sekolah tidak hanya sebagai tempat belajar, namun juga sebagai wadah interaksi dan pembentukan karakter. Menjadi sekolah berkualitas merupakan cita-cita semua satuan pendidikan. Lalu, seperti apa konsep sekolah berkualitas secara ideal? Program Sekolah Penggerak merupakan salah satu program percepatan transformasi Pendidikan menuju sekolah berkualitas berbasis future skills.

Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur  sebagai upaya mendampingi sekolah penggerak dalam mewujudkan konsep sekolah berkualitas, menggelar lokakarya Perencanaan Berbasis Data (PBD). Kegiatan ini digelar di berbagai kabupaten dan kota di area Jawa Timur, salah satunya adalah Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini digelar pada hari Minggu, tanggal 20 Oktober 2024 di SMPN 1 Ngawi. Peserta lokakarya PBD ini adalah pengawas, kepala sekolah, guru sekolah penggerak di jenjang TK/PAUD dan SD. Terdapat 4 fasilitator sekolah penggerak yang ditugaskan di kegiatan ini, salah satunya adalah Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si dari Universitas PGRI Madiun. Dr. Linda memberikan materi rapor pendidikan dan memandu 6 sekolah dampingan dalam menyusun rencana tindak lanjut menuju sekolah penggerak yang berkualitas. 

Peserta melakukan ruang kolaborasi (Dok. Fasilitator sekolah penggerak)

Sekolah berkualitas sesuai capaian rapor pendidikan mempunyai 4 ciri utama yaitu: 

  1. Pembelajaran yang berpusat pada murid

pembelajaran berpusat pada murid diawali dengan perencanaan yang baik. Adanya rencana pembelajaran memastikan guru lebih siap dalam mendampingi anak sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Guru memahami kemampuan yang ingin dibangun pada anak, merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar serta menerapkan asesmen dengan maksud meningkatkan kualitas pembelajaran. selain itu diperlukan manajemen kelas dan dukungan psikologi, sosial dan emosional yang baik antara guru dan peserta didik. 

  1. Pendidik reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi

Adanya kegiatan refleksi secara rutin yang dilakukan oleh pendidik terhadap pelaksanaan pembelajaran sangat mendukung kualitas pembelajaran.  Guru diharapkan mau untuk selalu mencoba praktik baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, berkreasi dalam menyajikan pengalaman belajar yang terbaik melalui aktivitas komunitas belajar. 

  1. Iklim sekolah yang aman, inklusif, dan merayakan kebhinekaan

iklim sekolah ini terdiri dari adanya tim atau program untuk mencegah dan menangani isu keamanan serta membekali PTK di sekolah. Adanya pelibatan orangtua/wali murid dalam pencegahan dan penanganan kasus di sekolah. Adanya beragam kebutuhan belajar murid melalui kebijakan yang tepat. Adanya fasilitas dan layanan yang ramah bagi murid berkebutuhan khusus. Terciptanya lingkungan yang memiliki pemahaman dan menghargai keberagaman (agama, suku, ras, cara pandang) seluruh warga sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline