Lihat ke Halaman Asli

Aktifkan Komunitas Belajar, SDN Kejuron Kota Madiun Gelar IHT Asesmen Kurmer

Diperbarui: 3 Oktober 2024   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Materi  Workshop Penyusunan Modul Ajar dan penilaian autentik (Dok. SDN Kejuron)

Inovasi pembelajaran tiada hentinya dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mewujudkan generasi unggul melalui kurikulum merdeka. Berbagai upaya dilaksanakan untuk menghasilkan peserta didik yang siap menjadi pemimpin di masa depan. 

Salah satu komponen vital dalam kurikulum merdeka adalah adanya penyusunan modul ajar, pelaksanaan pembelajaran inovatif  dan sistem penilaian autentik yang harus dipahami guru untuk melihat perkembangan peserta didik secara detail dan melihat bagaimana ketercapaian pembelajaran. 

SDN Kejuron Kota Madiun tanggal 25-27 Juli 2024 menggelar IHT untuk penguatan kompetensi guru dalam menyusun penilaian/ asesmen pada kurikulum merdeka. kegiatan ini dihadiri oleh komunitas antar sekolah yaitu SDN 02 Taman, SDN 03 Taman dan SDN 01 Mojorejo. 

Pemateri pada kegiatan ini adalah Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si., dosen Pendidikan Biologi UNIPMA sekaligus fasilitator sekolah penggerak. Dr. Linda menyampaikan materi tentang esensi Kurikulum Merdeka, penyusunan soal HOTs dan sistem penilaian autentik. 

Pemateri dan Peserta melakukan diskusi secara kolaboratif (Dok. SDN Kejuron)

Kegiatan ini menggunakan metode partisipatif  dengan cara narasumber menyampaikan materi, peserta melakukan praktik pembuatan soal dan analisis hasil belajar siswa. "Adanya IHT ini, saya berharap guru benar-benar melihat perkembangan kognitif, afektif, psikomotorik dan karakter peserta didik dan dapat menyusun analisis dan rencana tindak lanjutnya " ungkapTitin Sulistyawati, Kepala SDN kejuron. 

Peserta melakukan presentasi (Dok. SDN kejuron)

Terdapat berbagai teknik penilaian yang dapat dilakukan oleh guru seperti tes, portofolio, unjuk kerja, observasi dan lain sebagainya. guru dapat memilih mana teknik yang paling relevan untuk mengukur kompetensi peserta didik. 

"Kami mendapat pengetahuan baru dan tertantang untuk menginovasikan teknik penilaian, menyusun LKPD, soal dan kelengkapan penilaian untuk peserta didik" ungkap Natalia Dwi Megasari, guru SDN kejuron. Harapannya kegiatan pengembangan kapasitas dan kompetensi guru terus dilakukan melalui aktivitas komunitas belajar.  

Adanya sinergi positif dari kegiatan ini juga sebagai bentuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dari akademisi untuk mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline