Lihat ke Halaman Asli

Perkuat Iklim Inklusi: SDN 02 Taman Kota Madiun dan Dosen UNIPMA Siapkan pembelajaran Berdiferensiasi

Diperbarui: 2 Oktober 2024   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narasumber menjelaskan materi (Sumber: Dok. SDN 02 Taman)

SDN 02 Taman Kota madiun merupakan salah satu satuan pendidikan inklusi di tingkat sekolah dasar. SDN 02 Taman mewadahi peserta didik dengan berbagai kebutuhan khusus untuk mengenyam jalur pendidikan dasar yang kondusif. Sebagai upaya untuk memberikan layanan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka, SDN 02 Taman menggelar workshop pengembangan pembelajaran berdiferensiasi. kegiatan ini dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 18-20 Juli 2024. Peserta dari workshop ini adalah guru dari SDN 02 Taman, SDN 03 Taman,  SDN 01 Mojorejo dan SDN Kejuron. 

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran menggunakan berbagai cara yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan individu setiap peserta didik sesuai dengan karakteristik, tingkat kemampuan, minat, dan gaya belajar mereka. Tujuan utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah menciptakan pengalaman belajar yang lebih sesuai dan efektif untuk setiap peserta didik sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka. Peserta didik dimaknai sebagai individu dan sosok yang unik dan memiliki kemampuan belajar yang berbeda.

Peserta berdiskusi secara berkelompok (Sumber: Dok. SDN 02 Taman)

Narasumber pada kegiatan ini adalah Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si dari Universitas PGRI Madiun yang merupakan fasilitator sekolah penggerak angkatan 3. "Sangat seru dan menarik, Bapak dan ibu guru antusias dan tertantang untuk mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas" ungkap Dr. Linda. Hal ini juga didukung oleh kepala SDN 02 Taman, Ida Hayati Waluyaningrum, S.Pd yang menyatakan bahwa guru perlu memahami kebutuhan dan karakter peserta didik, terutama untuk iklim inklusi. 

Peserta menyimak pemaparan  materi (Sumber: Dok. SDN 02 Taman)

Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga berupa praktik pembuatan modul ajar pembelajaran berdiferensiasi dan review oleh narasumber. "Sebagai guru kita perlu mengetahui kondisi awal peserta didik, melalui tes diagnostik sebelum melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi" ungkap Wahyu, salah satu peserta. Artinya, secara umum materi ini terserap dengan sangat baik oleh peserta. Selain itu juga mampu menghasilkan modul ajar dan dapat diimplementasikan untuk peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. 

 Penguatan sekolah inklusi di SDN 02 Taman ini diaktifkan melalui komunitas belajar dan melibatkan akademisi. Kegiatan ini juga digunakan sebagai bentuk pengabdian masyarakat dosen UNIPMA dan sinergi positif bagi kemajuan pendidikan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline