Lihat ke Halaman Asli

Apa itu "Tanin"?

Diperbarui: 4 April 2017   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tanin adalah beberapa antioksidan berjenis polifenol (yang mencegah atau mentralisasi efek radiakl bebas yang merusak) yang menyatu dan mudah teroksidasi menjadi asam tanat. Asam tanat berfungsi membekukan protein yang berefek negatif pada mukosa lambung. Mukosa lambung orang - orang yang secara teratur minum teh (baik itu teh hijau, teh cina, teh hitam) atau kopi yang mengandung banyak asam tanat, baisanya telah menipis karena atrofi. Perubahan atrofi yang kronis atau mag kronis dapat dengan mudah berkembang menjadi kanker lambung. Jenis teh yang dijual sekarang ini banyak yang menggunakan zat - zat kimia pertanian dalam proses penanamannya.

Pada paragraf diatas, ada singgung tentang teh, dikatakan oleh Hiromi Shinya dalam bukunya The myracle of Enzyme bahwa pada orang Jepang yang meminum teh kaya ontioksidan secara teratur juga memilki karakteristik lambung yang sangat buruk. Para penganjur teh, sebagai conth meminum banyak sekali teh hijau sebagai bagian dari pekerjaan mereka sering menderita penyakit yang disebut Gastritis atrofi yang merupakan awal kanker lambung. Memang benar bahwa antioksidan yang ditemukan didalam teh berjenis polifenil , namun jika beberpa antioksidan menyatu makan disebut sebagai tanin.

Tanin menyebabkan beberapa tumbuhan dan buah - buah memiliki rasa "pahit". Tanin mudah teroksidasi melalui udara ataupun saat terkena air panas. Lebih dari itu, asam tanant berfungsi membekukan protein.

Saat Dr. Hiromi Shinya melakukan pemeriksaan lambung pada orang - orang yang secara teratur meminum teh (teh hijau, teh cina, teh inggris) atau kopi yang mengandung banyak asam tanant, biasanya menemukan bahwa mukosa lambung orang - orang tersebut telah menipis akibat atrofi.

Sehingga sangat disarankan,bagi Anda untuk meminum air putih daripada teh. Akan tetapi jika Anda yang menyukai teh, sangat disarankan memilih teh yang ditanam secara organik dengand ibatasi hanya dua sampai tiga cankir dalam sehari, dan minumlah teh setelah makan dan bukan saat perut kosong untuk menghindari tekanan yang berlebihan pada lapisan asam lambung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline