Lihat ke Halaman Asli

Keunikan Korupsi

Diperbarui: 21 Maret 2018   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Korupsi sudah tidak tabu lagi dan sudah terbiasa dikalangan masyarakat. Korupsi juga sebuah perilaku tercela yang tak wajib dicontoh. Namun, didalam korupsi tersendiri ada sebuah keunikan yang atau perilaku korupsi yang tidak disadari oleh masyarakat sendiri. 

Dalam korupsi itu terdapat macam-macamnya seperti suap, penggelapan dalam jabatan, gratifikasi, kerugian keuangan Negara dan lain sebagainya. Sepahamnya masyarakat korupsi itu hanya terjadi di dalam badan pemerintahan. Padahal, jika kita analisi dari kata korupsi yang salah satunya adalah gratifikasi. 

Gratifikasi disini maksudnya adalah pemberian yang sia-sia. Gratifikasi ini terbagi menjadi dua yaitu positif dan negatif. Gratifikasi positif ialah pemberian hadiah dengan niat yang tulus tanpa pamrih tanpa mengharapkan sesuatu, sedangkan gratifikasi negatif adalah pemberian hadiah yang dilakukan agar mendapatkan sebuah keuntungan dan hal semacam inilah yang sangat berlaku di masyarakat dan terjadi dikalangan mana saja dari kalangan atas hingga bawah. 

Jika dalam gratifikasi positif itu biasanya dalam masyarakat biasa diucap sebagai ucapan terimakasih semisal sedang meminta tolong ke kantor desa untuk meminta surat keterangan atau apapun itu. 

Kalau di dalam gratifikasi yang negatif itu kita memberi hadiah kepada yang memiliki jabatan ke yang lebih tinggi agar jika kita sedang butuh apa-apa, kita bisa dibantu dengannya dengan alasan balas Budi. Itu sangat berlaku di masyarakat hingga sekarang. 

Jadi, jika masyarakat ingin berubah kebiasaan buruk tersebut setidaknya dimulailah dari hal yang kecil tersebut. Merubah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat yang berada dilingkup kecil. Setidaknya, jika sudah menganalisir sebagian lama kelamaan mungkin akan berkurang karena peristiwa tersebut saja sering terjadi disekitar kita.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline