Lihat ke Halaman Asli

Dorong Ekonomi Masyarakat, Mahasiswa Unnes Ajari Buat Brownus dari Bahan Buah Salak Pondoh

Diperbarui: 7 November 2019   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Temanggung - Mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang (UNNES) melakukan pemberdayaan masyarakat  dengan mengembangkan potensi desa Kalimanggis Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Yang unik masyarakat diberikan pelatihan mengenai mengolah buah salak menjadi brownis.Buah salak sendiri jarang dipadukan dengan kue atau roti karena tekstur salak yang tidak khas meski kandungan seratnya tinggi.

Salak memiliki kandungan zat gizi, vitamin C, serat dan fitonutrien yang membantu program diet. Ketua KKN UNNES Desa Kalimanggis Kecamatan Kaloran, Dimas Bayu Aji menjelaskan, ide membuat brownis dari bahan buah salak adalah untuk mengembangkan potensi yang ada di Desa Kalimanggis. Selama ini masyarakat belum pernah menjadikan buah salak pondoh sebagai bahan untuk membuat kue atau roti, biasanya hanya dijual biasa saja dalam bentuk buah.

Oleh karenanya, ia bersama dengan 13 mahasiswa lain untuk memperdayakan masyarakat dengan mengolah buah salak pondoh menjadi brownis yang memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan.

Untuk proses pembuatannya tidak rumit. Pertama, memotong buah salak menjadi kecil-kecil. Kemudian, mencairkan coklat batangan sampai teksturnya menjadi cair, setelah coklat mencair kemudian ditambahkan minyak sayur. Setelah itu membuat bahan kering yaitu mencampurkan tepung terigu, coklat bubuk dang baking powder. 

Langkah selanjutnya membuat adonan basah dengan mencampurkan telur, gula pasir, vanili, dan ovalet. Kemudian adonan basah dikocok sampai mengembang, setelah adonan mengembang yang dilakukan selanjutnya yaitu mencampurkan adonan kering dengan adonan basah. Lalu ditambahkan coklat cair dan diaduk sampai rata, ditambahkan buah salak yang sudah dipotong kecil-kecil. Selanjutnya mengolesi loyang dengan margarin, setelah itu menuangkan adonan ke dalam loyang dan siap untuk dikukus.

Hasil produknya pun dipamerkan kepada masyarakat umum pada kegiatan expo KKN UNNES di Kantor Kecamatan Kaloran, Rabu (6/11/2019) siang. "Untuk harganya setiap pack 10 ribu rupiah". Harapannya semoga nantinya ini bisa mendongkrak ekonomi warga setempat dan masyarakat menjadi lebih kreatif dalam mengelola potensi alam yang ada," ujar Isma, salah satu mahasiswa UNNES yang terlibat dalam kegiatan tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline