A. HAKIKAT METODE PENDIDIKAN ISLAM.
Secara etimologi atau bahasa, kata Metode merupakan gabungan dari dua kata, yakni metha dan hodos, masing-masing dari kata tersebut memiliki arti. Metha berarti melewati, mengikuti, dan melalui, Sedangkan hodos yang berarti jalan yang harus di lewati atau di lalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Secara Terminologi atau istilah, metode adalah suatu alat atau sarana untuk melakukan suatu penelitian atau pencarian dalam menyusun sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Di dalam memahami pendidikan Islam, sangat diperlukan untuk memahami pengertian dari pendidikan Islam. Karena di dalam pengertian itu terkandung beberapa indikator esensial tentang pendidikan.
Menurut pendapat Ahmad Supardi (1998:3) definisi dari hakikat pendidikan Islam yakni adalah usaha yang di lakukan oleh guru atau pendidik muslim yang bertaqwa kepada Tuhan YME dan secara sadar mengarahkan dan membimbing tentang proses pertumbuhan serta perkembangan dari fitrah murid atau peserta didik yang berdasarkan atas dasar ajaran agama Islam yang menuju kepada arah untuk terwujudnya pribadi muslim. Pendidikan secara teoritik mampu mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki oleh manusia yang mengarahkan kepada proses perkembangan yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.
B. DASAR METODE PENDIDIKAN ISLAM.
Berikut dasar-dasar metode pendidikan Islam:
1. Penalaran
Penalaran ini memiliki maksud yakni Kegiatan berpikir berdasarkan pola-pola pikir tertentu, menurut logika tertentu yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah pengetahuan.
2. Logika
Logika (Cara Penarikan Kesimpulan), merupakan Ciri-ciri kedua yakni logika atau cara penarikan kesimpulan. Logika didefinisikan atau dijelaskan oleh William S.S yakni pengkajian untuk berpikir secara shahih atau valid.
C. PRINSIP METODE PENDIDIKAN ISLAM :
1. Prinsip yang Memberikan Suasana Kegembiraan.
Hal ini dapat dirujuk didalam ayat al-Quran dan Hadits yang artinya: Allah akan menghendaki kemudahan untukmu, dan Allah tidak menghendaki tentang kesukaran bagimu (QS. Al-Baqarah 2 : 185) .
2. Prinsip yang Memberikan Layanan serta Santunan dengan Cara yang Lemah dan Lembut.
3. Prinsip yang Bermaknaan bagi Peserta Didik.
Hal ini sebagaimana dengan sabda Nabi Muhammad SAW. yakni yang berarti Berbicaralah kamu pada manusia yang sesuai dengan kadar dari kemampuan pikiran mereka .
4. Prinsip yang Berprasyarat.
Prinsip yang berprasyarat agar menarik peserta didik atau murid yang dibutuhkan mukadimah dalam langkah-langkah untuk mengajar.