Lihat ke Halaman Asli

Linda Fa

Mahasiswa Psikologi Universitas Trunojoyo Madura

Ciptakan Suasana Ceria, Mahasiswa UTM Bersama Posyandu Desa Pangpong Hadirkan Aktivitas Bermain untuk Mengurangi Ketakutan Anak saat Imunisasi

Diperbarui: 2 Desember 2024   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intervensi Komunitas Desa Pangpong (Dokumen pribadi)

Mahasiswa UTM Prodi Psikologi angkatan 2022, dari Kelompok 2 Kelas Intervensi Komunitas mengimplementasikan pendekatan psikologi bermain di posyandu desa Pangpong untuk anak-anak yang menghadiri layanan posyandu. Kegiatan ini diadakan sebanyak 4 kali yaitu pada tanggal 3,5,7,10 November 2024. Aktivitas psikologi bermain yang diadakan di posyandu ini diadakan di 4 dusun yang berbeda, yaitu : dusun Masjid, Dusun barat Leke, Dusun Nyiur, dan Dusun Gandhin. 

Posyandu ini dihadiri oleh anak-anak yang berkisar usia 0-5 tahun, disetiap dusun setidaknya akan ada 20 anak yang menghadiri posyandu. Penggunaan psikologi bermain yang digunakan dalam aktivitas ini adalah berbagai macam permainan menarik seperti, permainan mencocokkan warna, memberi makan hewan, serta permainan tali.  Dengan permainan tersebut diharapkan dapat bermanfaat sebagai metode stimulasi pada anak-anak di Desa Pangpong.

Imunisasi di posyandu sering kali menjadi momen yang menegangkan bagi anak-anak. Ketakutan terhadap jarum suntik, suasana medis yang serius dan dipenuhi suara tangisan, membuat anak-anak lain merasa cemas. Untuk mengatasi masalah ini, kami menghadirkan berbagai mainan sebagai solusi dengan kegiatan kreatif yang bertujuan mengurangi ketakutan anak. Kelompok 2 telah membuat mainan yang didesain khusus, dan disesuaikan dengan perkembangan usia anak, sehingga pendekatan ini tidak hanya membantu anak merasa lebih nyaman, tetapi juga menciptakan pengalaman positif yang mendukung kesehatan mereka.  

Salah satu kegiatan yang dilakukan di posyandu adalah permainan peran. Anak-anak diajak bermain sambil belajar seperti memasukkan tali ke sedotan menjadi bentuk ulat dan kucing, menebak nama hewan dan makanannya, tebak warna menggunakan stik, dan memasukkan kancing baju yang berbentuk itik. Dengan menggunakan permainan yang sudah disediakan, mereka diajarkan bahwa proses imunisasi adalah sesuatu yang aman dan tidak menakutkan. Permainan itu juga memiliki manfaat lain untuk belajar nama hewan, nama makanan hewan,macam-macam warna, dan belajar mengancing baju. Permainan ini juga memungkinkan anak untuk tidak takut saat imunisasi karena imunisasi itu asik dan menyenangkan sambil bermain.  

Kegiatan lain yang kami lakukan yaitu memberikan reward kepada anak-anak yang berani bermain dan berani imunisasi, hadiah itu berupa snack atau makanan. Aktivitas ini bertujuan mengalihkan perhatian mereka dari ketakutan dan membantu mereka mengasosiasikan imunisasi dengan sesuatu yang positif dan menyenangkan. Hal ini dapat menjadi tantangan tersendiri untuk anak merasa lebih percaya diri. 

Psikologi bermain di posyandu menjadi pendekatan yang efektif untuk menciptakan suasana yang lebih ramah dan menyenangkan bagi anak-anak. Dengan melibatkan permainan sambil belajar, dan kegiatan kreatif, anak-anak dapat menghadapi proses imunisasi dengan lebih tenang dan percaya diri. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi ketakutan anak, tetapi juga membantu meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya imunisasi dalam menjaga kesehatan anak mereka.

Psikologi memainkan peran penting dalam membantu anak-anak mengatasi rasa takut terhadap imunisasi.

                                              

Foto : Posyandu Desa Pangpong (sumber : Kelompok 2 Intervensi Komunitas Psikologi UTM)

Salah satunya yaitu pendekatan psikologis lewat bermain telah terbukti efektif dalam menciptakan pengalaman yang lebih positif bagi anak selama proses imunisasi. manfaat utama dari pendekatan ini adalah bisa mengurangi rasa cemas anak. Melalui penjelasan yang sederhana dan penggunaan metode bermain peran, anak diperkenalkan secara bertahap pada proses imunisasi, sehingga mereka merasa lebih nyaman. Selain itu, teknik distraksi seperti memberikan mainan atau cerita lucu terbukti mampu mengalihkan perhatian anak selama imunisasi berlangsung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline