Lihat ke Halaman Asli

Linda Erlina

Blogger and Academician

Cara Mengatasi Diare Praktis dengan Bahan Alam Indonesia

Diperbarui: 28 Agustus 2018   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi diare (Sumber: prevention.com)

Diare. Semua orang sih pasti pernah mengalaminya, penyakit ini "biasa" tapi sungguh merepotkan ya. Bayangkan deh harus berulang kali ke toilet, bolak-balik perut melilit. Duh, alangkah tidak nyamannya. 

Belum lagi ditambah dengan gejala penyerta lainnya seperti demam, mual, perut kram dan lemas. Berbicara soal diare, bagaimana ya cara mengatasi diare menggunakan bahan alam Indonesia? Zaman now, merupakan eranya "Back to Nature".

Produk bahan alam telah banyak diteliti memiliki khasiat yang "sangat baik" untuk menyembuhkan dan menjaga kesehatan tubuh. Terutama bagi kita yang tinggal di Indonesia yang terkenal dengan biodiversitas alam yang sangat tinggi.

Potensi inovasi produk farmasi berbasis bahan alam menjadi "isu seksi". Kerennya, bahan alam memiliki tingkat toksisitas yang lebih rendah daripada obat sintetik. Nah, kebetulan banget nih saya mau bahas di sini karena saya salah satunya juga yang beberapa kali mengalami diare dan sudah membuktikan khasiat bahan alam Indonesia.

Kok bisa ya kita terkena diare? 

Banyak orang yang masih bingung, kenapa ya kita bisa terkena diare? Dan apa ya penyebabnya? Salah satunya diare terjadi ketika ada infeksi bakteri Escherichia coli, Shigella dan Salmonella.

Kita ambil salah satu contoh infeksi bakteri yaitu Escherichia coli. Secara khusus bakteri Escherichia coli sebenarnya hidup sebagai flora normal dalam usus besar manusia. Bakteri ini punya tugas untuk membantu pembusukan makanan yang sudah tidak tercerna oleh tubuh alias "ampas makanan".

Bakteri Escherichia coli salah satu bakteri penyebab diare (Sumber: http://ferolivietnam.vn/)

Nah, tapi pada kondisi tertentu si bakteri yang baik ini bisa berubah menjadi "nakal" ketika bakteri E. coli yang masuk adalah yang versi patogen atau versi "jahatnya". Bisa jadi penyebabnya adalah makanan yang kita makan mengandung bakteri Escherichia coli patogen, atau melalui air yang terkontaminasi, kontak langsung dengan orang diare yang cuci tangannya belum bersih dan kontak dengan binatang.

Nah, karena terjadi lonjakan jumlah bakteri patogen jadilah dia merusak dinding usus kita sehingga penyerapan air ke ususnya menjadi lebih banyak, gerakan lambung dan usus menjadi lebih aktif dan ampas makanan yang masih sedikit sudah dibusukkan olehnya. Jadilah kita ke toilet terus karena mules dan umumnya berbau pula.

Selain karena infeksi bakteri akibat makanan dan minuman yang terkontaminasi, diare juga bisa terjadi karena infeksi virus, stress, alergi terhadap makanan tertentu dan penyakit organ pencernaan seperti iritasi lambung dan usus. Diare terjadi dengan gejala perut kembung dan mules, mual dan buang air (lebih dari 3 kali sehari) dengan tinja yang encer dan berbau busuk.

Apakah diare itu berbahaya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline