Bantul (17/02/21)- Dibalik keindahan warna warni kain batik, proses pewarnaan menjadi kuncinya. Pewarnaan kain yang menggunakan dua macam zat pewarna yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis. Proses pewarnaan yang menggunakan pewarna alami tidaklah meresahkan karena limbahnya yang mudah terurai. Sementara itu, zat pewarna sintetis yang limbahnya sulit terurai bahkan bisa mencemari lingkungan masih menjadi musuh besar bagi pengrajin batik konvensional.
Maka dari itu, proses pewarnaan menjadi kunci utama dari keindahan aneka warna kain batik yang tentunya harapan dari pengrajin batik konvensional tidak berakhir dengan merusak lingkungan.
Meskipun limbah pewarna kain sintetis masih menjadi musuh besar bagi para pengrajin batik konvensional, namun hal itu masih bisa ditangani melalui proses filtrasi menggunakan sumur resapan.
Sebelum air limbah pewarna kain sintetis dibuang ke tanah yang dapat mencemari atau merusak lingkungan, air limbah tersebut bisa dibuang atau ditampung terlebih dahulu ke sumur resapan.
Dengan cara ini, dapat mencegah pencemaran lingkungan akibat dari limbah pewarnaan kain batik. Apabila pewarna kain sintetis tidak difiltrasi terlebih dahulu, bahaya akan mengancam kelangsungan hidup manusia, hewan, dan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H