Lihat ke Halaman Asli

LINDA

Mahasiswa S1 Program Studi Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Mengidentifikasi Perubahan Iklim yang Berdampak Terjadinya Bencana Angin Puting Beliung di Kabupaten Grobogan

Diperbarui: 8 April 2023   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpr

Dalam hal perubahan iklim, Indonesia dapat dikatakan cukup berpengaruh. Hal ini ditandai dengan data yang menyatakan bahwa Indonesia menempati papan tengah dalam menyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK) (Nur, n.d.).Perubahan iklim adalah perubahan unsur-unsur iklim dalam jangka waktu yang panjang (50 tahun-100 tahun) yang di pengaruhi oleh aktivitas manusia  yang menghasilkan emisi gas rumah kaca (Tubulele, 2014). 

Dengan aktifitas manusia yang tanpa berpikir sebelum bertindak dapaat merugikan lingkungan hidup. Ada beberapa faktor penyebab terjadi perru ahan iklim adalah, pemanasan global, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, kerusakan fungsi hutan, penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol dan gas buang industri.

Terjadinya perubahan iklim yang pasti akan selalu membawa dampak pada lingkungan sekitar tempat tinnggal. Salah satu dampak yang muncul dari perrubahan iklim ini adalah terjadinya beencana angin putting beliung seperti yang ada di Provinsi Jawab Barat Kabupaten Grobogan. Bencana Puting beliung merupakan bencana yang relatif tinggi angka kejadiannya, dari data BNPB menyebutkan bahwa bencana Puting beliung memberikan sumbangan sebesar 21% dari semua bencana yang ada di Indonesia (Infromasi et al., 2015). Angin putting beliung sering terjadi pada saat musim pancaroba atau musim peralihan antara musim hujan ke musim panas. Berikut data analisis framing teks dari bencana angin puting beliung Kabupaten Grobogan :

dokpr

dokpr

dokpr

dokpr

Di lihat dari media online yang ada di dalam tabel di atas mengenai Kabupaten Grobogan, dimana hal itu pada berita yang bersumber  dari Joglojateng.com, Banjarnegara.com, Republika.co.id, Lintasindonews.com, Murianews.com, Beritasatu.com, Antaranews.com, dan Kumparan.com banyak sekali daerah di Kabupaten Grobogan mengalami bencana angin puring beliung beserta kerugian yang di sebabkannya. 

Angin puting beliung di Kabupaten grobogan itu di mulai datang dengan hujan yang deras lalu di sertai angin puting beliung, sehingga banyqk sekali kerugian yang di dapatkan oleh masyarakat. Seperti halnya banyak rumah masyarakat yang roboh,ambruk menyatu dengan tanah,pohon yang roboh hingga tempat sekolah juga terkena dampak angin puting beliung ini dan masih banyak lagi kerugian yang di dapatkan masyarakat dari bencana angin puting beliung ini. Kadang kedatangan hujan ataupun angin puting beliung ini tidak bisa di prediksi, sehingga masyarakat tidak ada persiapan dalam menghadapi bencana ini,akibatnya banyak sekali kerugian yang didapatkan.

Masyarakat tidak abai dengan sejumlah informasi dan imbauan dari pemerintah antisipasi bencana alam. Khususnya ketika mengetahui akan terjadi hujan deras yang biasanya diikuti dengan datangnya angin kencang. Masyarakat juga perlu untuk memahami langkah antisipasi meminimalkan dampak yang terjadi. 

Perubahan iklim memang sangat merugikan masyarakat, selain bencana yang di timbullan masih banyak pula dampak lainnya, hal ini dikutip dari Jogjajateng.com. 1 dampak saja sudah sangat merugikan apalagi di tambah dengan dampak lainnya. Dengan begitu sudah seharusnya melalui adanya kerugian, seperti angin puting beliung di Kabupaten grobogan ini dapat merubah dan membuka kesadaran masyarakat akan sangat baiknya berpikir terlebih dahulu dalam berbuat sesuatu dan memikirkan apa yang yabg terjadi di masa depan disaat melakukan hal tersebut. Kesadaran masyarakat sangatlah penting demi kesejahteraan hidup dan kelestrian lingkungan.

Ternyata perubahan iklim disebabkan oleh aktifvitas manusia sendiri, yang akan berdampak pada manusia itu tersebut. Contoh dampak dari perubahan iklim di Kabupaten grobogan adalah adanya bencana angin puting beliung yang datang menghantam kecamatan dan desa di kabupaten tersebut, hingga banyak kerugian yang di rasakan masyarakat. Dengan begitu sangat di perlukan adanya kesadaran masyarakat dalam beraktifitas agar tidak memperparah perubahan iklim terjadi sehingga dapat terciptanya kesejahteraan hidup dan kelestarian lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline