Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air tanpa henti dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi.
Siklus Hidrologi yaitu air dari laut ke atmosfer melalui penguapan, kemudian akan jatuh pada permukaan bumi dalam bentuk hujan, yang mengalir didalam tanah dan diatas permukaan tanah sebagai sungai yang menuju ke laut (Ulfah & Sulistya, 2014). Panasnya air laut didukung oleh sinar matahari karna matahari merupakan kunci sukses dari siklus hidrologi sehingga mampu berjalan secara terus menerus kemudian dalam terjadinya air berevorasi, lalu akan jatuh kebumi sebagai presipitasi dengan bentuk salju, gerimis atau kabut, hujan, hujan es dan salju (Sakti & Unaaha, 2022). Siklus Hidrologi memiliki beberapa tahapan yaitu proses evapotrasi, proses evapotranspirasi, proses hujan, proses aliran air, proses pengendapan air tanah, dam proses air tanah ke laut.
Sedangkan lingkungan merupakan tempat tinggal yang paling dekat dengan makhluk hidup seperti manusia. Lingkungan yang rusak akan sangat mempengaruhi makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Bencana dapat merusak lingkungan hidup baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Misalkannya saja menurut dari (Hutabarat, Pusma Nikolas; Ginting, n.d.) bahwa bencana banjir merupakan bagian dari siklus hidrologi, dimana ada bagian air yang bergerak di permukaan bumi menuju ke laut, dalam siklus hidrologi dapat dilihat ternyata volume air yang mengalir di permukaan bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Pada laporan praktikum kali ini menggunakan metode literatur dan analisis framing text. Jika diuraikan kembali pada metode literatur ini mencari sumber bacaan bisa dari artikel, jurnal, makalah, maupun laporan praktikum para peneliti yang terdahulu, berbeda dengan analisis framing text ini dengan media online seperti berita yang berkaitan dengan permasalah yang ada dilaporan praktikum kali ini. Pada analisis framing text sendiri menggunakan model analisis dari Robert M. Entman. Perhatikan pada Tabel 1 di bawah ini yang mengenai analisis framing text pada media online :
Dilihat dari media online mengenai Kabupaten Grobogan, dimana hal itu pada berita yang bersumber dari Murianews.com, schoolmedianews.id, DetikJateng.com, kompas.com, antaranews.com dan merdeka.com banyak membahas mengenai banjir yang ada di daerah Kabupaten Grobogan. Banjir tersebut di sebabkan oleh sungai yang meluap,alih fungsi lahan dan curah hujan yang tinggi,dengan hujan eksrem turun secara terus menerus dapat memicu kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh banjir dapat di lihat pada berita yang berjudul Hujan Deras-Angin Kencang di Grobogan, 2 Rumah Rusak Tertimpa Pohon, Tiga Ruang Kelas SDN Jono Grobogan Ambruk Diterjang Hujan Disertai Angin Kencang, Banjir Bandang di Grobogan, 10 Rumah dan 2 Ekor Sapi Hanyut Terbawa Arus, Puluhan rumah di Kabupaten Grobogan rusak akibat diterjang banjir. Dengan banjir banyak sekali kerugian yang di alami masyarakat, hal ini membuktikan adanya gangguan pada siklus hidrologi.
Salah satu penyebabnya adalah alih fungsi lahan yang dapat mengakibatkan vegetasi berkurang sehingga dapat menyebabkan banjir pada musim penghujan, begitu juga sebaliknya dapat terjadinya kekeringan pada musim kemarau. Sehingga dengan itu dapat diketahui ternyata siklus hidrologi dapat terganggu karena aktivitas manusia yang melakukan pekerjaan tanpa memikirkan dampak yang dilakukannya, dari perbuatannya jugalah mendatangkan kerugian tanpa disadari.