Lihat ke Halaman Asli

Linda

Aku suka belajar.

Daun Imperfect

Diperbarui: 15 Januari 2020   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pagi hari ini adem banget di Jakarta,
Rasanya pengen lanjut tidur aja sehabis anter anak ke sekolah ...

Tapi di dalam otakku ada yang bisikin:
"Linda, pasti akan lebih baik kalau kita dana makan ke Vihara. Bukannya sejak 2020 kau belum pergi liat RG abis banjir gimana? Dana makan pagi terakhir kan di JM."
Baeklah, baeklah!
.
Pas persimpangan kalau kiri langsung pulang,
kalau kanan ke arah RG, pas pula gak ada kemacetan ...
Jadi langsung aja cus pilih kanan, deh.
Mampir beli bubur dulu, then lanjut ke RG.

Dana makan adalah suatu kegiatan melakukan kebaikan dengan cara memberikan dengan tulus iklas dan dengan rasa hormat, barang yang diberikan berupa makanan siap saji yang bisa langsung dimakan. 

Makanan ini diberikan dengan hormat kepada Bhikkhu di Vihara, karena Bhikkhu dilarang masak-masak, dilarang pegang uang, jadi kita selalu mendapat kesempatan melakukan kebaikan dengan cara mempersembahkan makanan. 

Dari kebaikan berdana makan ini, jasanya bisa kita kirimkan (dilimpahkan) kepada mendiang orang tua kita yang telah tiada, atau pun kepada leluhur kita, sebagai tanda bakti kita kepada mereka yang telah tiada.
.
Sampai di RG, kupilih-pilih lokasi parkir, maju mundur, maju mundur, akhir ... ya udahlah mana aja baik, tak perlu pun hongsui-hongsui parkir mobil.
.
Eh pas turun dari mobil, ada yang menarik perhatian ... si daun Bodhi yang kering dan udah mulai lepas apanya itu ... duh, apayah? Helainya?
Sisa urat-uratnya sebagian gitu ...
Cantik banget ...
.
Tapi ku lewatkan aja, karna lagi mikir ini kena prank atau apa ya? Kok sepi bener? Jangan-jangan RG lagi kosong
.
Eh tapi ada sepeda umat yang biasa dana makan juga ... yes ... aku siapin bubur ke mangkok dulu ah!
.
Sambil nunggu jamnya serahin dana, aku ke ruang sebelah untuk Namaskara dan sedikit bermeditasi. Tiba-tiba mulai rame aja pas jamnya serahin dana makan ... 

Then sehabis serahkan bubur, lalu pelimpahan jasa, aku balik lah ... no time to gosip-gosip bareng yang lain ...
.
Balik ke mobil, eh si daun Bodhi masih di situ ... aku ambil deh bawa pulang
Dalam otakku ada yang ngomong " ih ini kalau udah lepas semua helainya pasti lebih cantik"
.
Nah, ini udah ku cuci air mengalir, pelan2 di elus-elus tapi gak lepas juga helai-helainya ... tak tau pun mau ku apain. 

Ya ... tak apa pun, daunnya setengah jadi, sama kek aku, baru setengah jadi juga pun ... belum ngerti banyak soal kehidupan. 

Mudah-mudahan dengan melihat daun ini, besok-besok, bisa bantu aku untuk mengingatkan diri bahwa aku ini ... imperfect. Tak usah sok-sok-an: tak usah sok ngajarin, tak usah sok hebat, tak usah sok suci. Masih ada kurangnya, masih ada kesalahannya, masih ada yang belum beres. 

Aku masih setengah indah. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline