Lihat ke Halaman Asli

Eka Septiana

Admin Perusahaan swasta

Akankah Hasil Pemilunya Sama Seperti Zaman 3 Partai?

Diperbarui: 19 Januari 2024   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilihan umum atau pemilu di Indonesia merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi. Indonesia akan menyelenggarakan pemilu pada tahun 2024 untuk memilih calon presiden untuk periode 2024-2029. Sebagai anak tahun 80'an, penulis merasa bahwa pemilu tahun ini mirip dengan pemilu tiga partai pada tahun 90'an, yang melibatkan tiga partai besar yaitu PPP, GOLKAR, dan PDI.

Dalam pilpres mendatang, PPP akan diwakili oleh Anis Baswedan, seorang tokoh yang populer di kalangan pemilih muda dan dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap pemerintah. Sementara itu, GOLKAR akan diwakili oleh Prabowo Subianto, mantan Jenderal TNI dengan basis penggemar yang kuat namun memiliki catatan kontroversial. PDI dipimpin oleh Ganjar Pranowo, seorang gubernur Jawa Tengah yang dianggap mampu menghadirkan pemerintahan yang lebih berkualitas.

Setiap calon mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri, sehingga pemilih harus lebih selektif dalam memilihnya. Pemilih harus memahami program kebijakan dan karakteristik masing-masing calon serta visi misi mereka dalam memimpin Indonesia. Pada saat yang sama, masing-masing kandidat harus bisa melakukan kampanye dengan sebaik mungkin dan menyuarakan visi misi mereka dengan jelas kepada pemilih.

Persaingan dalam pilpres 2024 diprediksi akan lebih sengit daripada pilpres-pilpres sebelumnya. Tiap calon akan berusaha meyakinkan dan mempengaruhi pemilih dengan segala cara, baik melalui media sosial, televisi, atau tatap muka langsung. Isi kampanye pun harus masuk pada substansi untuk memberikan rasa bahwa pilpres kali ini merupakan pertarungan antara ide dan gagasan.

Persaingan sengit dalam pemilu 2024 menuntut para pemilih untuk lebih cerdas dan cermat dalam memilih. Pemilih harus memilih calon yang sesuai dengan visi misi dan karakteristiknya untuk memastikan bahwa hasil pemilu akan memberikan dampak positif bagi Indonesia. Capaian dan pengalaman calon pun harus didiskusikan dengan serius karena dapat mempengaruhi kinerja kandidat dalam memimpin negara pada periode berikutnya.

Pilpres tahun 2024 di Indonesia merupakan pertarungan politik yang sengit antara tiga kandidat. Setiap calon memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, membuat para pemilih harus lebih bijaksana dalam memilih berdasarkan pemikiran rasional dan emosional yang seimbang serta memandang kandidat secara utuh meliputi visi misi dan integritas kepemimpinannya. Kandidat pun harus menawarkan jawaban yang konkret dan mengukur seberapa banyak manfaat hasil pemilu akan membawa bagi masyarakat Indonesia. Semoga pemilu tahun 2024 mendatang dapat memberikan yang terbaik bagi Indonesia dan masyarakatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline