Cegah Hama Kaper Petani Desa Sukoharjo Manfaatkan Mesin Pengasapan Mini
Desa Sukoharjo Wilangan Nganjuk merupakan daerah sentra bawang merah, memiliki banyak gudang penyimpanan bibit bawang merah. Salah satu tantangan utama dalam proses penyimpanan ini adalah serangan hama kaper yang dapat menyebabkan kerusakan pada bibit. Namun, petani di desa tersebut tidak tinggal diam. Bersama dengan tim pengabdian dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, petani mencoba menemukan solusi efektif untuk mencegah dan mengendalikan hama kaper pada gudang penyimpanan bibit bawang merah.
Hama kaper (Liriomyza spp) adalah serangga yang menyukai tanaman umbi-umbian termasuk bawang merah. Larva dari hama ini merusak buah bawang merah, menjadikannya busuk dan tidak berkualitas. Serangan hama kaper pada gudang penyimpanan dapat menyebabkan penurunan kualitas bibit bawang merah yang mengakibatkan kerugian finansial cukup signifikan bagi petani. Menghadapi tantangan ini petani di Desa Sukoharjo dan tim pengabdian UNTAG Surabaya yang terdiri dari 3 dosen diantaranya Mamat Septyan, Dimas Aditya Putra Wardhana, Lince Markis dan dua mahasiswa prodi Teknologi Listrik melakukan riset dan mencari alternatif yang efektif untuk mengatasi masalah hama kaper.
Salah satu solusi yang coba diterapkan adalah penggunaan mesin pengasapan mini. Mesin ini bekerja dengan cara menyebarkan asap dari cairan insektisida yang dicampur dengan solar (thermal fogging) secara merata di area penyimpanan dan dapat mencapai sela-sela ikatan bawang merah, sehingga secara efektif dapat membunuh dan mencegah perkembangan hama kaper dan larvanya. Berdasarkan hasil pengujian dan monitoring oleh tim pelaksana, penggunaan teknik pengasapan menjadi solusi yang tepat dalam mengendalikan populasi hama kaper di lingkungan gudang untuk menjaga kualitas bibit.
Pemanfaatan mesin pengasapan mini secara efektif oleh petani di Desa Sukoharjo bersama dengan tim pengabdian UNTAG Surabaya berhasil mencegah dan mengatasi serangan hama kaper pada gudang penyimpanan bibit bawang merah. Kolaborasi ini merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian bawang merah di Desa Sukoharjo.
