Tian, si anak badak yang sedang tidur pulas di teras rumahnya tiba-tiba dibangunkan oleh Tura si rusa cantik. Tura nampak kelelahan karena selalu berlari saat menuju ke rumah Tian. Tian kaget dan terkejut.
"Tura, ada apa?" Tanya Tian kepada Tura.
"Aku habis dari rumah Teten si cenderawasih. Dia marah kepadaku karena Teten tidak suka kado ulang tahun pemberianku. Aku sedih," kata Tura dengan muka sedih.
"Kenapa Teten tidak suka kado darimu itu, Tura?"
Tura terdiam sebentar sambil mengatur nafasnya.
"Kata Teten aku kasih kado yang sudah rusak. Padahal aku beli kado di toko mainan dan itu masih bagus," Tura pun menjelaskan dengan nada yang lebih santai.
"Oh begitu. Mungkin kado dari kamu terlempar atau terinjak sebelum dibuka," kata Tian menghibur Tura.
"Iya, mungkin begitu. Aku jadi sedih."
"Tura, tidak usah bersedih. Kamu minta maaf saja sama Teten," hibur Tian kepada Tura.
"Aku tidak mau. Aku benci sama Teten. Aku tidak mau lagi berteman sama Teten!" Kata Tura sambil berlari meninggalkan Tian.
Tian terdiam dan ikut bersedih. Tapi Tian tidak bisa berbuat sesuatu karena Tura terus berlari pergi.