Lihat ke Halaman Asli

Lina WH

Freelance

Hilang Nurani [Bagian 1]

Diperbarui: 11 Desember 2018   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi : Dokumentasi Pribadi

Kanaya mondar-mandir di dalam kamar kost, sambil menanti sebuah balasan SMS atau telfon dari orang tuanya.

"Semoga permintaanku dipenuhi. Karena aku sungguh mencintai Athen," doa Kanaya pun terucap lirih di sela kegundahannya.

Kanaya meminta kiriman uang lebih kepada orang tuanya. Dan hal ini sudah Kanaya lakukan sejak empat bulan yang lalu. Padahal uang kuliah sudah dibayar lunas di awal semester oleh orang tuanya. Uang kost pun juga sudah dibayarkan untuk masa sewa satu tahun. Jadi, jika orang tuanya mentransfer uang di awal bulan, itu adalah uang makan, jajan, pulsa dan uang tugas kuliah. Kalau dikasih sedikit lebih, bisa buat nonton bioskop di akhir minggu.

Hampir dua jam Kanaya menunggu. Tetapi tak kunjung juga HP berdering. Lalu, Kanaya pun memejamkan mata untuk tidur karena malam telah larut.

Keesokan harinya...


Saat Kanaya terbangun, yang pertama kali dilakukan adalah mencari HP nya. Dan benar di layar HP terdapat beberapa pesan yang diterima. Namun, tidak ada satu pun pesan dari orang tuanya. Salah satunya dari Athen, lelaki yang telah empat bulan menjalin hubungan kasih dengannya.

Kan, gimana uang untuk bayar kost ku. Sudah ditagih terus nih sama Ibu kost. Kamu tau kan Bapakku lagi sakit? Ayolah Kan, I love you.

Kanaya semakin gundah. Ya, Kanaya mencintai Athen. Tetapi Kanaya juga kasihan dengan orang tuanya jika setiap bulan harus meminta transferan uang dua kali lipat dari jatah yang sudah ditentukan dan disepakati oleh orangtuanya. Itu semua demi Athen.

Aku sudah minta, tapi belum ada jawaban. Mungkin orang tuaku sedang sulit keuangannya. Sabar ya, nanti pakai uang tabunganku dulu ya. Ada kok untuk bayar kost mu barang sebulan. I love you too.

Dengan cekatan dan tanpa berfikir panjang, akhirnya Kanaya menelfon Ibu nya. Lama tidak ada jawabam. Dan akhirnya Kanaya menelfon lagi. Kali ini ada yang menjawab, suara lembut Ibunya yang mengucapkan salam.

"Wa'alaikumsalam, Ibu. Sudah ditransfer belum uangnya? Aku sudah kehabisan uang,"kata Kanaya penuh harap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline