Lihat ke Halaman Asli

Tanda Tanya Besar bagi Indonesia..

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyaknya permasalahan di Indonesia kerap menciptakan sebuah tanda tanya besar.. "Apakah kita semua bisa hidup berdampingan dengan damai?"

Ketika guwe menuliskan pertanyaan tersebut, apa yg ada di pikiran Anda? Jawaban pertama dari dalam kepala Anda? Jawaban terjujur dari dalam hati Anda?

Entah dari mana asalnya, tapi guwe belakangan ini ga pernah nyalain televisi, bahkan untuk nonton apapun.. Sinetron, kuis, acara musik, berita, apapun itu yang disajikan di televisi ga ada satu pun yg guwe rasa menarik.. Sekitar 3 bahkan 4 bulan lebih guwe ga menyalakan televisi.. *Sebuah bentuk kontribusi guwe dalam mencegah global warming, hahaha* Dan semua informasi tentang dunia luar guwe ketahui dari Twitter ataupun internet.. Rencana kepindahan Ibukota.. Arus mudik.. Lenggangnya Jakarta.. Bahkan sampai yang paling teranyar seperti pembakaran Al-Quran, dan tindak kekerasan terhadap jemaat maupun pendeta HKBP..

Ketika mengetahui tentang itu semua, rasanya langsung narik napas dalam2 dan mikir, apa lagi sih ini? Kenapa lagi sama negara guwe? Mau sampe sejauh apa masalah yg dihadapi negara guwe tercinta ini?

Pas hari itu, seketika timeline Twitter guwe langsung ramai bermunculan beragam reaksi, baik itu dari teman2 guwe yg muslim juga teman2 guwe yg nasrani.. Mereka semua sangat menyesalkan hal tersebut.. Ketika rencana pembakaran AL-Quran, teman2 guwe yg nasrani menolak dan memprotes hal tersebut.. Begitupun sebaliknya ketika tindak kekerasan terjadi pada jamaah HKBP, teman2 guwe yg muslim ikut menyesali dan prihatin.. Hal2 seperti ini yg membuat guwe berpikir, kami kaum muda, mudah menyerap informasi apa saja dan kemudian bereaksi secara pribadi.. Kami semua saling bertenggang rasa, saling ber-empati satu sama lain tanpa membeda2kan agama, suku, ras, apapun itu.. Kami menjalin pertemanan dengan bebas.. Dan dua kejadian keras di atas membuat kami sedih sedalam2nya.. Seakan2 hal tersebut menjadi masalah besar di negara ini, padahal kami tidak pernah mempermasalahkan perbedaan yang ada..

Bahkan pernah satu kali guwe ngobrol di telepon sama seorang teman yg muslim, dan dia bilang "Kenapa sih lin harus begini? Bukannya justru bagus ya Indonesia punya 5 agama? Liat ajah negara lain, mana ada yg agamanya macem2 kaya kita gini?" dan guwe menanyakan dasar pemikiran dia, kenapa dia merasa Indonesia bagus memiliki 5 agama.. Dengan bercanda dia menjawab, "Iya bagus lin, jadi di negara kita tuh liburnya banyak, di kalender tanggal merahnya ada banyak, negara lain mana ada yg sebanyak kita?" itu jawabnya setengah bercanda.. Lebih lanjutnya, dia menjawab dengan serius, "Kan kita jadi tau tradisi agama lain lin, yg Kristen jadi tau tradisi Idul Fitri, kita juga jadi tau tradisi Natal, belom lagi tradisi Nyepi, Galungan, ada lagi Waisak, terus Misa Putih dan lain2, banyak macem kan tradisi beda2 yg kita gatau jadi lebih tau, pengetahuan juga jadi nambah lah.."

Itulah yg bikin guwe merasa sedih dengan apa yg terjadi belakangan ini.. Kita semua bisa hidup rukun, damai berdampingan satu sama lain, walau berbeda2 toh kita semua tetap satu jua.. Sama2 hidup dan besar di Indonesia.. Sama2 cinta Indonesia..

Kemarin malam guwe mendapatkan informasi baru dari sebuah account Twitter, dia share link tentang upaya penggagalan pembakaran Al-Quran di AS.. Digagalkan oleh Jacob Isom, Jewish kid apparently.. Ini dia linknya -> http://www.msnbc.msn.com/id/39149635/ns/us_news-life/ bagi yg tertarik membaca lebih lanjut kronologisnya..

Dan baru saja sekitar 30 menit lalu, guwe mendapat informasi dari account Twitter seorang selebritis dimana dia menyebarkan petisi perlindungan kebebasan memeluk kepercayaan dan beribadah sesuai kepercayaannya.. I signed it.. Petisi ini dibuat oleh 29 warga negara Indonesia dari berbagai profesi.. Dari kalangan wartawan, jurnalis, pemimpin redaksi, kurator, bahkan aktivis agama dan Jaringan Islam Liberal, fotografer hingga seniman.. Dari kalangan sutradara, Joko Anwar, Riri Riza dan lain lain masih banyak lagi.. Ini dia linknya -> http://www.petitiononline.com/agamaind/petition.html jika Anda ingin ikut serta dalam petisi tersebut..

Guwe sebagai generasi muda bangsa Indonesia, memang belum bisa melakukan sesuatu yg besar bagi negara ini.. Tapi satu hal yg bisa dan akan selalu guwe lakukan adalah belajar menghargai.. Siapapun orangnya, apapun warna kulitnya, darimanapun latar belakangnya.. Karena guwe ga bisa protes atau melakukan demo ke pemerintahan atau sebagainya, biarlah guwe memulai dari diri sendiri.. Toh guwe masih kalah jauh sama pengalaman orang2 yg jauh lebih ahli di bidangnya, jadi sebagai anak yg masih seumur jagung, guwe akan melakukan hal2 kecil yg semoga dapat berdampak bagi orang lain di sekitar guwe.. Karena guwe percaya, kebiasaan yg baik dapat menular.. Begitupun dengan kebiasaan yg buruk, maka guwe belajar menciptakan kebiasaan2 yg baik :)

Jadi, apakah kita semua bisa hidup berdampingan dengan damai?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline