Lihat ke Halaman Asli

Herlina Butar

TERVERIFIKASI

LKPPI Lintas Kajian Pemerhati Pembangunan Indonesia

APBD DKI Beli Bibit Tanaman 30 Miliar, Coret!

Diperbarui: 8 November 2019   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanaman yang mulai layu (foto: Lina)

Sebagai warga DKI, saya bertanya-tanya, 

"Apakah dinas pertamanan dan pemakaman DKI tidak merancang pertamanan dengan prinsip keberlanjutan"

"Bagaimana seseorang yang duduk di dinas pertamanan dan pemakaman tetapi membiarkan ratusan tanaman mati, dan dengan mudahnya merancang lagi hal yang sama berulang kali? 

Dugaan bahwa penganggaran memakai APBD DKI adalah hanya menanam tanpa peduli, kemudian tanaman mati, kemudian bisa dengan mudah membuat penganggaran lagi. Demikian selalu yang terjadi berulang. 

Sebagian tanaman mulai mengering  (foto: Lina)

Tanaman Mengering  (foto: Lina)

Tanaman Mengering  (foto: Lina)

Tanaman Mengering (foto: Lina)

Bila kita mau sedikit menelusuri, kebanyakan tanaman yang ditanam tidak memiliki akar. Tanaman dipotong, lalu ditancapkan berkelompok, tanpa penanganan yang baik. Tanaman akan kelihatan tumbuh, tetapi beberapa hari kemudian perlahan lalu, mengering dan mati. 

Dinas pertamanan dan pemakaman tidak peduli. Mereka hanya bekerja seperti pelaksana yang baik, tanpa peduli hasil akhirnya, mematikan ratusan bahkan ribuan tanaman yang penting proyek terlaksana.

Harapan Baru Penyusunan APBD DKI

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline