Sebagai warga DKI, saya bertanya-tanya,
"Apakah dinas pertamanan dan pemakaman DKI tidak merancang pertamanan dengan prinsip keberlanjutan"
"Bagaimana seseorang yang duduk di dinas pertamanan dan pemakaman tetapi membiarkan ratusan tanaman mati, dan dengan mudahnya merancang lagi hal yang sama berulang kali?
Dugaan bahwa penganggaran memakai APBD DKI adalah hanya menanam tanpa peduli, kemudian tanaman mati, kemudian bisa dengan mudah membuat penganggaran lagi. Demikian selalu yang terjadi berulang.
Bila kita mau sedikit menelusuri, kebanyakan tanaman yang ditanam tidak memiliki akar. Tanaman dipotong, lalu ditancapkan berkelompok, tanpa penanganan yang baik. Tanaman akan kelihatan tumbuh, tetapi beberapa hari kemudian perlahan lalu, mengering dan mati.
Dinas pertamanan dan pemakaman tidak peduli. Mereka hanya bekerja seperti pelaksana yang baik, tanpa peduli hasil akhirnya, mematikan ratusan bahkan ribuan tanaman yang penting proyek terlaksana.
Harapan Baru Penyusunan APBD DKI