Lihat ke Halaman Asli

Herlina Butar

TERVERIFIKASI

LKPPI Lintas Kajian Pemerhati Pembangunan Indonesia

Anggaran Pemeliharaan Taman Hanya Terbuang Sia-Sia....

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa minggu belakang terlihat kesibukan disepanjang ruas jalan mulai sepanjang penjara Cipinang lanjut ke I Gusti Ngurah Rai Klender hingga Pondok Kopi depan kantor Walikota Jakarta Timur. Pemagaran beberapa ruas jalan dengan seng, penggalian lubang-lubang dengan backhoe dan penebangan pepohonan.


Proyek Dinas Perhubungan

Dinas Perhubungan memiliki program pembangunan Proyek Busway KORIDOR XI semester II tahun 2011. Pekerjaan yang meliputi perataan jalan, pembuatan jalan jalur busway pembuatan shelter Busway yang dimulai pada semester II tahun anggaran 2011.

Terlihat sebuah kejanggalan nyata di depan mata.

Semester I tahun 2011, Sudin Pertamanan Jakarta Timur membuat program penggunaan anggaran Kode Rekening 1.08/025//07/050, Uraian Pemeliharaan Jalur I Gusti Ngurah Rai dan Median Jl. Pondok Kopi/Kranji (Jan. s/d Jun) senilai 211.431.800.00. Lalu Kode Rekening 1.08/025/07/051,Uraian Pemeliharaan Jalur Sentra Primer Baru dan Lereng Jembatan Jembatan Pulo Gebang (Jan. s/d Jun) senilai 194.260.600.

Lahan yang tadinya taman, kini dibongkar dan dibolongi

Jumlah anggaran senilai 405.692.400 yang diduga sengaja dibuat dan diajukan hanya dihancurkan sia-sia alih-alih proyek pembangunan Busway.


Panglima Marhaban sempat melontarkan lelucon, “ada burung yang bercerita bahwa rumahnya (pohon) yang kemarin baru dibelikan oleh Ibu Tuty Ervina, kini malah sengaja ditebang. Di beli, dia tanam, dia pelihara lalu dia tebang. Apa pula maksudnya!!”. Lontaran lelucon ini mengundang reaksi beberapa LSM untuk melakukan investigasi di lapangan.

Pembina LSM Lintas Rakyat, Drs. Mulia Butar-Butar, MM. menegaskan bahwa telah terjadi pemborosan penggunaan anggaran secara sia-sia. “Harus ada sinkronisasi penentuan pengajuan anggaran sebelum ketuk palu. Seharusnya DPRD mampu melihat perencanaan pembangunan lintas sektoral. Dinas Perhubungan telah memiliki program pembangunan Proyek Busway KORIDOR XI di semester II. Kok, malahan ada pengajuan anggaran pembelian pohon dan pemeliharaan yang hanya untuk dihancurkan begitu saja!!”

Telah terjadi tidak sinkronnya perencanaan program antara suku dinas pertamanan dan suku dinas perhubungan. Bulan Januari sampai Juni keluar anggaran pemeliharaan taman senilai ratusan juta rupiah kok bulan Juli tamannya dibantai untuk proyek Busway.

Mulia Butar-Butar justru menduga adanya rekayasa pengajuan anggaran ini. “Ini jelas merugikan keuangan negara. Kami akan mempertanyakan terjadinya penggunaan anggaran yang tumpang tindih”

Total pengajuan anggaran suku dinas Pertamanan Jakarta Timur pada RAPBD 2011 adalah senilai 5.763.985.562.463. Kebanyakan penggunaan anggaran terfokus pada pemeliharaan taman dan penambahan pepohonan dan tanaman di jalan-jalan di Jakarta Timur. Bila yang 405.692.400 rupiah saja sudah bermasalah, bagaimana dengan yang lain-lain.


“Kami akan fokus untuk mengawasi penggunaan anggaran khusus pada pertamanan ini”, tegas Mulia Butar-Butar  mengakhiri wawancaranya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline