Penulis: Lina Nuraini
Prodi: Akuntansi S1
Universitas Pamulang
Globalisasi merupakan proses interaksi bertahap antara individu, entitas, dan negara yang berbeda di seluruh dunia. Globalisasi juga menghubungkan berbagai negara di dunia dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, budaya, politik, dan teknologi. Proses ini membuat informasi, ide, barang, jasa, budaya dapat melintas dengan mudah antarnegara. Dengan kemajuan dalam bidang transportasi dan komunikasi, interaksi antarnegara menjadi lebih cepat dan mudah. Meskipun globalisasi membawa banyak manfaat, dampaknya terhadap lingkungan hidup juga sangat signifikan dan menjadi perhatian utama dalam upaya mencapai keberlanjutan.
Salah satu dampak globalisasi terhadap lingkungan hidup adalah penipisan sumber daya alam. Globalisasi mendorong produksi dan konsumsi secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan pasar internasional. Hal ini sering kali mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari juga dapat menyebabkan penggunaan barang konsumsi yang berlebihan dan menghasilkan banyak limbah sampah yang dibuang ke lingkungan sekitar dan tanpa disadari dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan terjadinya bencana alam di lingkungan masyarakat itu sendiri.
Selain tekanan pada sumber daya alam, globalisasi juga memicu meningkatnya polusi udara yang sebagian besar disebabkan oleh industri dan transportasi lintas negara. Selain itu, kerja sama ekonomi dapat meningkatkan konsumsi energi. Peningkatan konsumsi energi ini dapat berkontribusi terhadap polusi, perubahan iklim, dan pengasaman laut. Industri yang berkembang di negara-negara berkembang sering kali tidak memiliki standar lingkungan yang ketat, sehingga menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya yang mencemari udara. Akibatnya, polusi udara yang dihasilkan mengganggu kesehatan manusia dan merusak lingkungan. Peningkatan gas rumah kaca di atmosfer menyebabkan pemanasan global yang berkontribusi pada perubahan pola cuaca ekstrem, kenaikan permukaan air laut, dan mencairnya es di kutub.
Selain polusi udara, globalisasi juga berdampak pada meningkatnya jumlah sampah plastik. Pertumbuhan ekonomi yang dipicu oleh globalisasi mendorong konsumsi produk yang sering dikemas dengan plastik, dan plastik ini umumnya sulit terurai secara alami. Banyak negara maju yang sering mengirimkan sampah plastik ke negara berkembang, yang sering kali tidak memiliki infrastruktur memadai untuk mengelolanya. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan, ancaman kesehatan, dan kerusakan ekonomi di negara penerima. Selain itu, mikroplastik yang dihasilkan dari sampah plastik mencemari makanan dan air, berpotensi membahayakan kesehatan manusia.
Meskipun globalisasi menimbulkan berbagai tantangan bagi lingkungan, globalisasi juga membuka peluang bagi perbaikan lingkungan hidup. Salah satu keuntungan yang dihasilkan oleh globalisasi adalah penyebaran teknologi secara meluas. Melalui kerjasama internasional, teknologi seperti energi terbarukan (tenaga surya dan angin) dan sistem pengelolaan limbah yang lebih efisien dapat diakses oleh negara-negara berkembang. Transfer teknologi ini memungkinkan berbagai negara untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke energi yang lebih bersih, sehingga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan.
Peningkatan kesadaran global tentang isu-isu lingkungan juga merupakan dampak positif dari globalisasi. Dengan berkembangnya media sosial dan akses informasi yang mudah, kampanye-kampanye global mengenai perubahan iklim, pengurangan sampah plastik, dan pentingnya menjaga alam semakin meluas dan mendapat perhatian dari berbagai masyarakat internasional. Melalui platform digital, masyarakat dari berbagai negara dapat saling bertukar informasi dan menggalang dukungan untuk isu-isu lingkungan, menekan pemerintah dan perusahaan untuk lebih bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan dari aktivitas mereka.
Secara keseluruhan, globalisasi membawa dampak yang kompleks terhadap lingkungan hidup. Di satu sisi, globalisasi berdampak memperburuk polusi, perubahan iklim, dan kerusakan ekosistem. Namun, di sisi lain, globalisasi juga memberikan kesempatan untuk memperbaiki dan melindungi lingkungan melalui kerjasama antar masyarakat dan internasional, serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Dengan mengambil langkah yang tepat, kita dapat menciptakan keseimbangan antara kemajuan ekonomi, teknologi dan keberlanjutan lingkungan, demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H