Kurang lebih sisa 1 jam lagi sebelum tanggal 25 Desember 2017 resmi kita tinggalkan. Tidak lama lagi, kalender akan berubah menjadi tanggal 26 Desember 2017. Pertanyaan utama #PemulungHikmat kali ini adalah "masih ada kah damai Natal dalam hati kita pada tanggal 26 Desember 2017 hingga 24 Desember 2018??"
Saya sengaja menulis di malam Natal sembari ditemani beberapa lagu indah untuk semakin memperdalam perenungan saya. Kawan, saya sepenuhnya sadar bahwa Natal bukanlah suatu prosesi magic yang bisa mengubah hidup kita. Bukan karena seberapa banyak Ibadah Natal yang kita ikuti, maka seberapa banyak kita memperoleh kedamaian. Bukan karena seberapa banyak uang persembahan yang kita berikan, maka seberapa banyak hutang duniawi yang akan "dilunasi" oleh Tuhan untuk kita.
Natal tahun ini, bukanlah Natal yang mudah bagi saya secara pribadi. Saya membawa pergumulan yang begitu berat bagi saya secara manusia. Saya menyelipkan doa-doa untuk diri saya sendiri selama saya mengikuti ibadah dan perayaan Natal di gereja tempat saya melayani. Apakah dengan saya melakukan pelayanan, maka semua pergumulan saya selesai dan hilang?? Apakah setelah saya menutup doa saya dengan kata "AMIN" maka hati saya terasa ringan bagaikan tak ada masalah yang saya pikirkan??
Tuhan Yesus, bayi yang lahir di kandang domba itu bukanlah seorang pesulap!!! Setelah ibadah Natal selesai kita lakukan, kita pun harus kembali ke rutinitas kita sehari-hari. Kembali bekerja bagi pekerja, kembali belajar bagi pelajar. Kembali menghadapi masalah yang belum sempat terselesaikan. Lalu kalau begitu, apa fungsi Natal???? Apa gunanya kita merayakan Natal??? Apa gunanya kita bersukacita menerima kelahiran bayi Yesus???
Mari melihat lebih dalam lagi, Bayi itu dilahirkan dengan berbagai janji untuk kita!! Bayi itu bukan pesulap, tapi Dia berjanji bahwa "SEGALA PERKARA dapat kuTANGGUNG dalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)".
Saya sering mengubah kalimat dari ayat ini sesuai dengan kondisi saya lalu saya ucapkan itu berulang-ulang (pengucapan berulang-ulang diikuti dengan hati yang ikhlas dan pasrah adalah salah satu kunci keberhasilan self-hypnosis). Sometimes, saya mengubahnya menjadi "segala rasa takut ini dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" ; "segala sakit ini dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" ; dan lain-lain. Saya pegang benar janji-Nya bahwa segala rencana-Nya adalah yang TERBAIK meskipun mungkin bukan yang TERINDAH.
Jadi, sudah siapkah Anda (dan saya) menapaki 26 Desember 2017? Saatnya kita count down menuju 2018, sudahkah Anda menyusun rencana-rencana dan mimpi-mimpi Anda???
*saya pun akan bersiap menuliskan mimpi-mimpi saya*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H