Lihat ke Halaman Asli

Pengelana Kata

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tak retak cawan menawan
tersusup di sela laut membiru
riuhkan derit senja mengatup di belakang malam yang mulai melayar
sepi tak hentikan menabur
senyap dalam aksara

bubuhkan mantra di setiap sisi lekuk tubuhnya
diamlah kata,
karena cinta menyibak

di sini
dalam cuilan sajak sajak terserak yang hampir penuh dan punah
sedang tetesnya makin menggema

bahasaku mula merayu
di bukit bait ku simpan rindu
menunggu dendang di dendang
sang kelana kata




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline