Lihat ke Halaman Asli

Lina Astuti

Everyday is a gift.

Bakat Tidak Diberi Label Sejak Lahir

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya banyak mendengar seseorang tidak melakukan sesuatu dengan alasan tidak berbakat. Tidak mau menulis karena tidak berbakat, tidak mau menjual karena tidak berbakat, dan sebagainya. Mungkin lebih tepat jika dikatakan orang tersebut tidak berminat, bukan tidak berbakat. Jika seseorang sudah tidak berminat akan sesuatu hal, berarti kemungkinan besar orang tersebut tidak akan sukses dalam hal yang bersangkutan.

Hal yang kita minati akan kita tekuni dan lama-kelamaan bisa menjadi bakat. Bisa pula minat kita tergantung apa yang kita temui sejak kecil. Jika seorang anak rajin diberi berbagai macam kursus seperti menggambar piano, vokal, balet, matematika, bahasa inggris, dan sebagainya, anak tersebut akan memiliki berbagai pilihan yang bisa ia minati. Jika ia hanya menemui satu atau dua saja dan kebetulan diminati, masih bagus. Hal yang dikhawatirkan adalah jika ia hanya menemui pelajaran-pelajaran di sekolah dan tidak ada yang diminati sama-sekali.

Saya mengamati sekelompok orang yang memiliki gangguan sama, yaitu bipolar disorder, mereka memiliki kesuksesan dalam bidang yang berbeda – beda. Ada yang pelukis (Vincent Van Gogh), aktris (Catherine Zeta Jones), penyanyi (Demi Lovato), penulis (Sidney Sheldon), dan sebagainya. Dari hal tersebut, saya berpendapat bahwa bakat sejak lahir tidak diberi label. Kita bisa menjadi apapun yang kita mau asalkan kita minat, menekuninya, dan enjoy dalam melakukannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline