Lihat ke Halaman Asli

Lim Suandi

Belum Bekerja

Awas Durian Karbit di Sepanjang Jalan Kayuagung Menuju Ogan Ilir

Diperbarui: 11 Januari 2020   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar buah durian (Dok. Pribadi/Lim Suandi)

Durian memanglah buah sangat enak bagi yang menyukainya. Namun tidak begitu bagi sekelompok orang yang  tidak menyukai keberadaannya. Karena bagi beberapa orang aromanya yang sangat menusuk dan rasanya sedikit aneh.

Fenomenan merebaknya durian dijalanan sangatlah menggiurkan. Siapapun pecinta durian akan tergoda untuk membelinya. Wilayah Sumatera Selatan saat ini sedang mengalami musim durian. Durian di Palembang dan sekitarnya familiar dengan sebutan "Duren". Saat sedang musim seperti ini sangatlah mudah untuk menemukan penjual durian yang berada di jalan-jalan di kota Palembang maupun wilayah di sekitaran Palembang.

Salah satunya durian yang dijual di sepanjang jalan dari Kayuagung menuju Ogan Ilir. bagi yang pernah melewati jalan ini, kalian pastilah melihat durian dijual. Pada sepanjang jalan inilah para penjual membuka pondok-pondok kecil dengan hamparan durian. Aroma-aroma khas durian menyengat dan menggoda, sehingga membuat pengendara penasaran dengan rasa duren di sepanjang jalan ini.

Perlu diperhatikan bahwa tidak ada plang ataupun tanda yang menunjukan harga jual duren disini. Namun harga yang di patok satu buah duren berkisar dari 15ribu sampai 30ribu rupiah. Setidaknya pintar-pintar para pembeli memilih dan menawar harga yang diberikan para penjual.

Eits buat kalian jangan mudah tergoda dengan durian disepanjang jalan ini. Pengalaman saya membeli duren disini sangatlah mengecewakan. Sehingga benar-benar membuat saya kapok membeli disini. Setidaknya yang saya rasakan, namun jika kalian pandai memilih buah durian silakan mencobanya.

Beberapa hal mengecewakan selama membeli duren di jalan ini adalah:

Pertama, penjual duren yang tidak tau mana duren matang dan bagus. Begini ya, saat akan membeli kami pasti bertanya ke penjual perihal rasa. "Pak, ini manis nggak durennya?" masak sih penjualnya malah galak dengan menjawab "ya mana saya tau, pilih saja sendiri". Karena tidak mengerti dan kami berbalik menjawab "lah, kan bapak yang jual masak kagak tau mana yang mateng dan bagus". Sehingga dicarilah oleh penjual mana yang mateng dan manis versinya. Kamu tau apa yang kami dapatkan? Hanya duren yang matangnya karbitan hambar.

Kedua, durennya tidak ada rasa serta terasa belum matang. Apa kamu akan menikmati rasa durian yang demikian? Pastilah akan sangat menjengkelkan bukan? Kami berbalik bertanya dan bilang "Pak, durennya kok nggak mateng dan kagak ada rasa?" apa boleh kami tukar, karena bapak yang pilihkan tadi!

alhasil penjuallnya malah diam dan tak bersuara. Demi menghindari perdebatan dan menjaga diri dari kejahatan. Kami mencari lagi durian yang kami anggap mateng dan pasti manis.

Kami pilih aroma buah yang terasa mateng, warna kuning dan tetap saja rasanya seperti durian karbitan. Ya ampun, kami makan bukan durian matang. Pernah kan kamu makan durian yang bukan matang masih agak keras-keras dan mengecewakan karena tidak ada rasanya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline